UPDATE Corona Indonesia 19 Oktober 2021: Tambah 903 Positif, 1.530 Sembuh, 50 Meninggal
Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Selasa (19/10/2021).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Selasa (19/10/2021).
Hari ini, terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 903 kasus.
Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.23.287 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data dari laman resmi covid19.go.id Selasa (19/10/2021) pukul 17.21 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak pasien Covid-19 dinyatakan 1.530 sembuh.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 19 Oktober 2021: Tambah 903 Kasus, Total 4.236.287 Positif
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.076.541 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 50 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 143.049 pasien.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: DKI Jakarta Turun ke PPKM Covid-19 Level 2, Anies Minta Semua Pihak Ambil Peran Pengawasan
Jokowi Minta Jajaran Menteri Siapkan Mitigasi Lonjakan Covid-19
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menterinya untuk segera menyiapkan mitigasi lonjakan kasus Covid-19 akibat libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
Belajar dari akhir tahun 2020 lalu, Jokowi tak ingin kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19 karena libur panjang.
Permintaan mitigasi dari Jokowi itu pun disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan setelah melakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri lainnya, Senin (18/10/2021).
"Presiden kembali menekankan kepada kami semuanya agar betul-betul berhati-hati menyiapkan seluruh langkah mitigasi apabila terjadi gelombang ketiga akibat libur Natal dan Tahun Baru," ucap Luhut dalam konferensi persnya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Penularan COVID-19 Meningkat di Sekolah yang Guru dan Muridnya Tidak Pakai Masker
Luhut mengatakan, pihaknya akan mendorong penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya mendeteksi penyebaran kasus Covid-19.
Jika pemerintah berhasil menekan kasus Covid-19 akibat libur Natal dan Tahun Baru, menurut Luhut, Indonesia bisa beralih ke kondisi endemi.
Selain itu, Luhut juga menjelaskan upaya pemerintah dalam mencegah gelombang ketiga Covid-19.
Upaya pertama yakni mengenai percepatan vaksinasi Covid-19 kepada beberapa daerah yang padat penduduk namun vaksinasi masih rendah.
Baca juga: Angka Kematian Ibu Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Jawa Barat Tertinggi
Kemudian, pemerintah juga akan mendorong dan memperluas penggunaan aplikasi PeduliiLindungi.
Aplikasi tersebut kini menjadi syarat masyarakat untuk masuk ke area publik sebagai upaya screening dan tracing Covid-19.
Ketiga, kata Luhut, pemerintah kini sedang menjajaki beberapa obat alternatif yang dinilai mampu menyembuhkan Covid-19.
Seperti, obat Molnupiravir dari Merck, Proxalutamide yang sedang dalam tahap uji klinis di Indonesia, dan AT-527 obat yang dikembangkan oleh Roche and Athea.
Baca juga: Strategi Vaksinasi, Obat Covid-19, dan Prokes Ketat Menjadi Kunci Turunkan Pandemi Jadi Endemi
"Saat ini saya bersama dengan Menteri Kesehatan sedang berada di Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan dengan Merck mengenai obat Molnupiravir," jelas dia.
Luhut ingin tidak hanya sekedar membeli obat saja, tapi juga membangun pabrik untuk produksi obat sendiri di Indonesia.
"Kalau itu benar (bisa menyembuhkan Covid-19) kita akan minta pabriknya dibuat di Indonesia. Dan dari apa yang kami lihat peluang itu sangat ada," tutur Luhut.
Upaya terakhir yakni kerja sama bahu-membahu antar masyarakat.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Shella Latifa A)