Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru 36 Persen Lansia Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama, Pemerintah Ungkap Kendalanya

Padahal vaksinasi untuk kelompok lansia sudah sudah dimulai sejak akhir Maret. Mereka jadi prioritas karena memiliki kerentanan tinggi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Baru 36 Persen Lansia Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama, Pemerintah Ungkap Kendalanya
Tribunnews/Irwan Rismawan
Lansia mengikuti vaksinasi Covid-19 di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/4/2021). Program vaksinasi Covid-19 ini adalah wujud komitmen Lippo Malls Indonesia dalam mendukung Pemerintah merealisasikan target 1 juta vaksin per hari melalui Gerakan Bersama Sukseskan Program Vaksinasi Nasional. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM - Vaksinasi covid-19 terus digenjot agar dapat memenuhi target tercapainya herd immunity atau kekebalan kelompok.

Memenuhi target cakupan vaksinasi nasional pada akhir 2021 yakni 70% penduduk Indonesia telah divaksin, pemerintah terus mengupayakan percepatan dan pemerataan vaksin di seluruh wilayah dan pada berbagai kelompok termasuk kelompok lansia dan remaja yang menjadi prioritas.

Vaksin terbukti menurunkan risiko gejala sakit berat bahkan kematian akibat COVID-19.

Pemerintah juga menjamin, semua vaksin yang digunakan di Indonesia aman sehingga masyarakat terus diimbau agar tidak pilih-pilih vaksin.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebanyak 175 juta dosis vaksin telah disuntikkan di Indonesia.

"Indonesia dinilai cukup baik dalam mengejar target vaksinasi, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang bukan produsen vaksin, Indonesia adalah yang terbaik."

Baca juga: Kemenkes: Pemberian Vaksin Booster untuk Lansia Direncanakan Tahun 2022

"Kita berharap, vaksinasi pada 2022 mulai menggunakan Vaksin Merah Putih kita,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Namun, diakui Nadia, saat ini vaksinasi lansia masih merupakan tantangan karena per 21 Oktober 2021, tercatat baru sekitar 36% sasaran vaksinasi lansia mendapatkan suntikan dosis pertama.

“Padahal untuk kelompok ini sudah kita mulai sejak akhir Maret dan mereka memiliki kerentanan tinggi,” tuturnya.

Adanya mispersepsi dan hoaks, kata Nadia, adalah salah satu kendala utama yang terus berusaha diatasi.

Sementara Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengatakan, imbas adanya pandemi ini membuat masyarakat lelah.

"Manusiawi bila masyarakat lelah. Namun pada prinsipnya selama pandemi belum selesai, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga belum mencabut status pandemi sehingga upaya perlindungan kesehatan dan keselamatan tetap jadi nomor satu."

“Pemerintah memiliki instrumen Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap daerah. Itu seperti gas dan rem, kapan dilonggarkan dan diperketat. Tugas kita cuma satu patuh,” tegasnya.

Baca juga: Bukan Cuma Lansia, Osteoporosis Bisa Dialami Siapapun, Masuk Kategori Silent Disease

Terkait vaksinasi, Dirga menjelaskan, 48% penduduk dunia telah divaksin setidaknya satu kali, lebih dari 6 miliar dosis telah disuntikkan.

Dari data tersebut kita dapat pelajari bahwa semua merek vaksin efektif terutama untuk mencegah sakit berat dan kematian.

Karena vaksinasi tidak mencegah penularan, maka sekalipun sudah lengkap vaksin, masyarakat harus tetap disiplin Prokes guna mendapatkan proteksi lebih optimal.

Dalam rangka mempertahankan level kesadaran dan kepatuhan warga akan Prokes dan vaksinasi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Muhamad Fikser menjabarkan bahwa pihak Pemkot Surabaya bekerja sama dengan TNI Polri juga petugas kesehatan melakukan beragam strategi.

Selain melakukan woro-woro untuk mengingatkan masyarakat setiap pagi, terdapat operasi swab hunter yang berpatroli di kerumunan masyarakat.

"Petugas akan melakukan tes swab, vaksinasi bagi yang belum, dan bila hasil swab adalah positif maka yang bersangkutan akan dibawa ke pusat isolasi. Upaya tersebut terbukti efektif, karena saat ini Surabaya berada pada level 1 PPKM," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas