Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penularan Covid-19 Relatif Kecil, Tes PCR untuk Penumpang Pesawat Dinilai Tak Relevan

Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman menilai, wajib tes Polymerase Chain Reaction (PCR) bagi penumpang pesawat tidak urgen.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Penularan Covid-19 Relatif Kecil, Tes PCR untuk Penumpang Pesawat Dinilai Tak Relevan
Warta Kota/Nur Ichsan
Suasana kesibukan penumpang pesawat di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (20/10/2021). Adanya pelonggaran aktifitas PPKM membuat masyarakat yang memanfaatkan transportasi udara makin meningkat untuk menuju ke sejumlah daerah. (Warta Kota/Nur Ichsan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman menilai, wajib tes Polymerase Chain Reaction (PCR) bagi penumpang pesawat tidak urgen.

Lantaran, penularan di dalam moda transportasi udara ini relatif kecil dibanding transportasi darat maupun laut.

"Sebetulnya eggak ada urgensinya, tidak kuat, selain karena pesawat itu jauh lebih aman penularannya. Sejauh ini yang tercatat dalam jurnal baru ada dua kluster Covid-19 di dalam pesawat secara global," ujarnya melalui rekaman suara yang diterima, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Relawan Jokowi Mania Sebut Harga Tes PCR Terlalu Mahal dan Bebani Masyarakat

Baca juga: Penumpang Pesawat Keluhkan PCR Tak Bisa Diakses di Aplikasi PeduliLindungi

Ia menilai, transportasi darat dan laut memiliki banyak penumpang serta waktu tempuh yang lama, jauh lebih besar risikonya daripada pesawat terbang.

"Pesawat menggunakan hepa filter, yang sirkulasi saringan barang bisa waktu 20 kali dalam 1 jam. Jadi aman pesawat sehingga PCR ini menjadi tidak urgensi" ungkap Dikcy.

Warga melakukan tes swab PCR di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (23/7/2021). Pemerintah berencana melakukan peningkatan testing dan pelacakan atau tracing secara masif dalam waktu dekat. Upaya tes dan tracing tersebut rencananya akan dilakukan di kawasan padat penduduk di sejumlah wilayah. Tribunnews/Herudin
Warga melakukan tes swab PCR  (Tribunnews/Herudin)

Ia menambahkan, kebijakan wajib PCR bagi penumpang pesawat juga tidak relevan, lantaran saat ini vaksinasi telah berjalan baik sehingga testing dengan rapid antigen sudah cukup efektif.

Berita Rekomendasi

"Cost-effectivenya juga terjangkau, itu saya tidak melihat urgensi PCR ini. Dan saya khawatir nanti orang menjadi kontraproduktif," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas