Fakta-fakta Varian Baru Corona AY.4.2, Sudah Menyebar ke 42 Negara, Tingkat Bahaya Masih Diselidiki
Berikut fakta-fakta terkait varian baru Covid-19 AY.4.2, sudah menyebar ke 42 negara, tingkat bahaya masih diselidiki.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Menurut laporan WHO, AY.4.2 telah ditemukan di 42 negara, termasuk di Inggris, India, Israel, Amerika Serikat, dan Rusia.
Subvarian, yang juga disebut sebagai "Delta Plus", berisi perubahan yang dapat memberikan keunggulan kelangsungan hidup virus dibandingkan varian lainnya.
Sebelumnya, mutasi-mutasi virus telah memicu lonjakan baru dalam kasus virus corona.
Varian Alpha menyebar luas setelah ditemukan di Inggris pada akhir 2020, dan varian Delta telah menjadi strain virus yang dominan di seluruh dunia sejak ditemukan di India pada akhir 2020.
Namun, para ahli telah mencatat bahwa AY.4.2 belum menjadi strain dominan di negara-negara yang telah mendeteksi virus ini.
"Saat ini, strain telah ditemukan di beberapa negara lain, tetapi tidak menjadi dominan," kata Dr Roselyn Lemus-Martin, Ahli Biologi Molekuler dan Sel dari Universitas Oxford.
"Mungkin saja kita melihat situasi yang mirip dengan strain Lambda. Pada awalnya, orang-orang khawatir tetapi akhirnya kehadirannya berkurang di tempat-tempat seperti AS atau Inggris," tambahnya.
Para ahli juga mencatat bahwa mutasi serupa telah terjadi pada varian lain dan garis keturunan lain dari varian Delta, tanpa berdampak besar pada virus.
"Varian Delta tetap sejauh ini varian paling dominan dalam hal sirkulasi global," kata Maria Van Kerkhove, Ahli Epidemiologi WHO dalam konferensi pers awal Oktober 2021.
Ia menambahkan, semakin banyak virus beredar, semakin besar peluangnya untuk bermutasi.
Baca juga: Belum Terdeteksi di Indonesia, Varian Covid AY.4.2 yang Merebak di Inggris Diwaspadai Pemerintah
Baca juga: Pemerintah Belum Tahu Karakteristik Varian Covid A.Y.4.2 yang Picu Lonjakan Kasus di Eropa
Apakah AY.4.2 Lebih Menular dari Varian Delta?
Kepala Divisi Ilmu Patologi di Sidra Medicine di Qatar, Dr Patrick Tang belum bisa memastikan mengenai tingkat penularan varian AY.4.2.
"Masih belum jelas apakah itu lebih menular atau lebih mampu menghindari kekebalan yang kita miliki melalui vaksinasi," kata Dr Patrick Tang, masih mengutip dari Al Jazeera.
"Kami tidak memiliki cukup data untuk menunjukkan atau membandingkan satu dengan yang lain," tambahnya.