Varian Corona AY.4.2, Varian Baru Turunan Delta yang Menyebabkan Kasus di Inggris Melonjak
Varian baru Corona jenis AY.4.2 menyebabkan kasus di Inggris melonjak, masyarakat diminta untuk selalu waspada.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Varian baru Corona jenis AY.4.2 menyebabkan kasus di Inggris melonjak.
Hal ini membuat Pemerintah Indonesia terus melakukan pemantauan.
Selain itu, pemerintah meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap varian baru virus Corona tersebut masuk ke Indonesia.
Dalam pers usai Rapat Terbatas (Ratas) yang berlangsung pada Senin (25/10/2021) lalu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan bahwa pihaknya sudah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru.
"Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia, yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa," dikutip dari kominfo.go.id.
Baca juga: Varian AY.4.2 Penyebab Kasus Covid-19 Melonjak di Sejumlah Negara Akhir-akhir Ini?
Rapat Terbatas (Ratas) dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo dan membahas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menteri Budi menambahkan, sejak bulan Juli hingga Oktober tahun ini, varian yang merupakan turunan dari varian Delta ini menyebabkan peningkatan kasus konfirmasi yang cukup signifikan di Inggris.
“Kita juga melihat bahwa beberapa negara di Eropa memang juga kasusnya meningkat terus,” imbuhnya.
Fokus pencegahan Covid-19 pada Nataru
Saat ini pemerintah juga fokus untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 yang berpotensi terjadi pada libur Natal tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 mendatang.
“Arahan Bapak Presiden agar dipastikan jangan sampai di acara atau di waktu Nataru (Natal dan Tahun Baru) terjadi lonjakan gelombang berikutnya,” ujar Menkes.
Budi menambahkan, pengendalian Covid-19 di saat Nataru ini akan sangat mempengaruhi penyelenggaraan berbagai ajang besar yang akan dilaksanakan di tanah air.
“Akan ada banyak acara penting tahun depan, seperti G20 yang sangat bergantung kepada kepercayaan pimpinan-pimpinan dunia bagaimana Indonesia bisa menangani kondisi [pandemi], terutamanya di Nataru ini. Kalau ada lonjakan, akan sangat mengganggu kehadiran mereka dan suksesnya acara tersebut,” ujarnya.
Budi menegaskan bahwa pemerintah terus memonitor situasi pandemi di seluruh wilayah di tanah air.