Cara Bhutan Berdamai dengan Pandemi Covid-19 yang Bisa Ditiru Indonesia
Bhutan menjadi salah satu negara yang dianggap sukses berdamai dengan pandemi Covid-19.Negara di Asia Selatan ini memiliki kasus dan kematian rendah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Bhutan menjadi salah satu negara yang dianggap sukses berdamai dengan pandemi Covid-19.
Negara di Asia Selatan ini memiliki kasus dan kematian sangat rendah serta cakupan vaksinasi yang besar.
Di saat negara lain mengalami lonjakan kasus virus corona, Bhutan mampu menekan maksimal penularannya.
Penanganan Covid-19 disampaikan menjadi yang terbaik di dunia. Bahkan, Bhutan dapat melaksanakan vaksinasi pada 90 persen masyarakatnya dalam kurun waktu seminggu.
Baca juga: Bhutan Telah Vaksinasi 93% Populasi Orang Dewasa Hanya dalam Waktu 16 Hari
Baca juga: 6 Alasan Bhutan jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Ternyata Uang Bukan Segalanya bagi Warga
Lalu bagaimana Bhutan bisa mengelola pandemi ini, berikut ulasan yang diungkap Chairman Primaya Hospital Group Prof. Dr. Yos E. Susanto, M.A., M.Ph., Ph.D., CFA, dalam kegiatan virtual bertema Menghadapi Gelombang ke-3 Covid-19, Sabtu (6/11/2021).
Setidaknya ada lima hal yang bisa dipelajari dari negara Bhutan dalam penanganan pandemi ini.
"Mereka melibatkan masyarakat lokal, ada kader dan sukarelawan kesehatan yang dilibatkan sampai di tingkat dusun," ujarnya.
Mereka secara masif terjun ke masyarakat mengampanyekan gerakan makai masker, cuci tangan, serta menjaga jarak.
Selain itu, di Bhutan karatina dan pelarangan wisatawan luar negeri masuk dilakukan sejak awal kasus pertama terdeteksi.
"Mereka juga menyiapkan bantuan sosial bagi warganya yang tengah menjalani karantina," ungkap Yos.
Pendekatan kedua adalah multidisiplin. Tak hanya dokter tapi semua bidang ikut terjun.
Selain melarang turis masuk, sekolah ditutup, pusat kebugaran, bioksop serta jam kantor yang diterapkan fleksibel.
Sejak Maret 2020, pemerintahan Bhutan membuat harian yang jelas, rinci, dan ringkas, sebagai pusat informasi penanganan Covid-19.
"Yang ketiga semua kebijakan dan rencana penanganan begitu sistematis dan rinci sampai tingkat desa sampai tingkat kecamatan mereka satu-satu punya peta yang sistematis," ungkapnya.
Kemudian keempat, memiliki pemimpin dari tingkat pusat sampai bawah yang memiliki tekad dan memberikan teladan dalam mengatasi pandemi ini.
"Pemimpinnya benar-benar ada tekad dan memberikan teladan. Contoh raja Bhutan kalau pergi harus karantina," ungkap Yos.
Bhutan yang bukan negara kaya dan produsen vaksin Covid-19.
Mereka secara terbuka bekerja sama dengan negara maupun organisasi internasional untuk menghadirkan vaksin bagi masyarakat.