Dukung Pencegahan Covid-19, Ini 5 Persiapan Agar Bisa Nikmati Liburan Natal dan Tahun Baru Produktif
Masyarakat dapat mendukung pencegahan penularan Covid-19 dengan melakukan persiapan cermat agar dapat menikmati liburan yang produktif dan terkendali.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di depan mata.
Masyarakat dapat mendukung pencegahan penularan Covid-19 dengan melakukan persiapan cermat agar dapat menikmati liburan yang produktif dan terkendali.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan, saat ini kondisi kasus di Indonesia semakin baik di wilayah pulau Jawa - Bali maupun non Jawa - Bali.
Data per 8 November 2022, tersisa 0,23 persen orang yang positif Covid-19 secara nasional.
Baca juga: Pengaturan Hadapi Nataru untuk Lindungi Masyarakat dari Gelombang ke-3
Baca juga: Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di Pulau Jawa, Kepala Daerah Diminta Antisipasi Libur Akhir Tahun
Dengan angka kematian harian sebesar 3,38 persen dan angkat kesembuhan sebesar 96,93 persen.
"Untuk itu bijaknya kita menghargai pencapaian dengan tetap mempertahankan perkembangan kasus yang baik ini," ujar Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang disiarkan virtual, Selasa (9/11/2021).
Belajar dari pengalaman libur panjang selama 2 tahun terakhir, kelalaian protokol kesehatan atau kurang terkendalinya mobilitas memicu lonjakan kasus.
Untuk itu terdapat 5 hal yang harus dilakukan demi mencegah lonjakan kasus di awal tahun 2022.
Pertama, menjalankan protokol kesehatan 3M secara komprehensif dan konsisten.
Artinya tidak terpisah-pisah dalam memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Ketiganya harus terintegrasi, mengingat satu dan upaya lainnya saling mengisi celah penularan.
Kedua, menyegerakan vaksinasi Covid-19 sebagai tanggungjawab dalam melindungi masyarakat yang rentan. Dengan segera divaksin, orang-orang yang tidak bisa divaksin misalnya anak kurang dari 12 tahun ataupun orang dengan komplikasi kesehatan tertentu.
Sehingga dapat terlindungi karena menjamin lingkaran interaksi mereka dengan orang yang peluang tertularnya lebih rendah.