Menkominfo: Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di Sejumlah Daerah Perlu Diwaspadai
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate meminta masyarakat untuk berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini kenaikan kasus mulai terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Masyarakat diminta untuk berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus Covid-19.
"Pemerintah mengajak masyarakat untuk tidak lengah dan tahan kenaikan kasus yang terjadi. Kita harus bisa menahan lagu kenaikan ini sebelum menjadi parah," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, Rabu (17/11/2021).
Johnny juga menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta pengawasan terhadap daerah yang mengalami tren kenaikan kasus konfirmasi untuk terus diperketat.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 17 November 2021: Tambah 522 Kasus Baru, Total 4.251.945 Positif
Berdasarkan laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, penambahan kasus positif mencapai 347 pasien hingga Selasa (16/11/2021).
Sehari sebelumnya, yaitu pada Senin (15/11/2021), kasus positif harian juga bertambah sebanyak 221 orang.
Dengan demikian, ada penambahan sebanyak 126 orang positif Covid-19 dari Senin hingga Selasa.
Kasus baru Covid-19 di Indonesia yang mengalami kenaikan dibarengi dengan bertambahnya jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Pada Selasa (16/11/2021), terdapat penambahan 19 pasien Covid-19 yang masuk Wisma Atlet.
Baca juga: Australia Umumkan Hibah Senilai Rp 4,7 Miliar untuk Penanganan Pandemi Covid-19
Sehingga, kini rumah sakit darurat itu menampung total 215 pasien.
Kenaikan kasus Covid-19 itu dibarengi dengan peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan di Jawa-Bali.
"Jangan anggap remeh setiap kenaikan kasus, jangan tunggu besar baru bertindak. Mari kita semua awasi. Tahan kenaikan kasus dengan jaga protokol kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Epidemiolog Kamaluddin Latief menilai, kenaikan kasus di Tanah Air terjadi karena tingkat kepatuhan terhadap protokol yang mulai menurun.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru 2022, Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Kendalikan Mobilitas
Di saat yang sama, ada peningkatan mobilitas antar wilayah maupun di dalam wilayah sendiri.
Data kasus harian yang melandai, menurutnya membuat banyak orang merasa Covid-19 sudah hilang.
"Hal ini yang selalu diingatkan epidemiolog bahwa pandemi belum usai dan ancaman gelombang ke-3 ada di depan mata dengan tren kasus di banyak negara maupun meluasnya varian delta," tegas Kamal.
Cara paling ampuh untuk menekan kasus adalah dengan mematuhi protokol kesehatan, meningkatkan cakupan vaksinasi.
"Tentu hal tersebut keputusan yang tidak populis tapi mesti diambil untuk melindungi masyarakat kita," ujar Kamal.