5 Temuan Baru WHO soal Varian Omicron, Dokter di Afrika Selatan Ungkap soal Gejalanya
Varian baru Covid-19 omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya.lalu bagaimana dengan gejalanya?
Editor: Sanusi
"Beberapa di antaranya, seperti kebingungan, sakit perut, dan sesak napas, tidak dikenal secara luas sebagai gejala Covid-19, namun merupakan ciri dari bentuk penyakit yang paling parah," tulis rilis dari penelitian tersebut.
Sementara itu, daftar gejala virus corona yang ditulis CDC yakni:
- demam atau kedinginan;
- batuk;
- sesak napas atau kesulitan bernapas;
- kelelahan;
- nyeri otot atau tubuh;
- sakit kepala;
- hilangnya rasa atau bau;
- sakit tenggorokan;
- hidung tersumbat atau pilek;
- mual atau muntah; dan
- diare.
Fakta-fakta Omicron, 4 Hal yang Perlu Diketahui
Mengutip Independent, berikut 4 hal yang perlu diketahui mengenai varian Covid-19 Omicron.
- Apa Itu Varian Omicron?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamai varian baru virus corona B.1.1529 sebagai "Omicron".
Pengumuman itu dikelurakan pada hari Jumat di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa varian itu sangat menular dan dapat mengurangi kemanjuran vaksin.
Varian yang diturunkan dari garis keturunan B.1.1 ini "belum pernah terjadi sebelumnya" dan "sangat tidak biasa" dalam jumlah mutasinya.
B.1.1529 memiliki 32 mutasi yang terletak di protein lonjakannya, termasuk E484A, K417N dan N440K, yang bisa membantu virus lolos dari deteksi antibodi.
Mutasi lain, N501Y, tampaknya meningkatkan kemampuan virus untuk masuk ke sel kita, membuatnya lebih mudah menular.
- Dari Mana Asalnya?
Varian Omicron ini pertama kali terdeteksi di Botswana pada 11 November, di mana tiga kasus kini telah dicatat.
Sementara itu di Afrika Selatan, di mana kasus pertama ditemukan pada 14 November, 22 kasus telah dicatat, menurut Institut Nasional untuk Penyakit Menular.