Penelitian di India: Golongan Darah A, B, dan Rhesus Positif 'Lebih Rentan' Terinfeksi Covid-19
Penelitian yang dilakukan oleh sebuah rumah sakit di India menemukan bahwa orang dengan golongan darah A, B, dan Rhesus positif.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Penelitian yang dilakukan oleh sebuah rumah sakit di India menemukan bahwa orang dengan golongan darah A, B, dan Rhesus positif (Rh+) 'lebih rentan' terinfeksi virus corona (Covid-19).
Sedangkan mereka yang memiliki golongan darah O, AB, dan Rhesus negatif (Rh-) kurang rentan terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-Cov-2 itu.
Meskipun mengklaim orang dengan golongan darah tertentu lebih rentan terinfeksi Covid-19, penelitian tersebut menambahkan bahwa 'tidak ada hubungannya' antara golongan darah dan 'kerentanan terhadap keparahan penyakit serta kematian'.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (1/12/2021), penelitian ini dilakukan oleh Departemen Penelitian dan Pengobatan Transfusi Darah di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di New Delhi, India.
Selama masa penelitian, sebanyak 2.586 pasien positif Covid-19 telah diuji melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 8 April hingga 4 Oktober 2020.
Penelitian ini diterbitkan dalam 'Frontiers in Cellular and Infection Microbiology' edisi 21 November 2021, sebuah jurnal peer-review berbasis di Swiss yang menerbitkan penelitian tentang 'mikroorganisme patogen dan interaksinya dengan inangnya'.
Baca juga: Inggris Luncurkan Penelitian Kasus Pembekuan Darah Langka pada Mereka yang Divaksinasi
Para dokter yang terlibat dalam penelitian ini kemudian mengklaim bahwa 'pasien laki-laki yang memiliki golongan darah B lebih rentan terhadap Covid-19 dibandingkan pasien perempuan dengan golongan darah yang sama'.
"Penelitian kami juga menemukan bahwa golongan darah A dan Rh+ dikaitkan dengan penurunan masa pemulihan, sedangkan golongan darah O dan Rh- dikaitkan dengan peningkatan masa pemulihan," kata rekan penulis dan Kepala Departemen Transfusi Darah di Rumah Sakit Sir Ganga Ram, Dr Vivek Ranjan.
Namun, kata dia, golongan darah A, B, O atau Rh kemungkinan tidak bertanggung jawab pada hubungan ini.
"Karena ini mungkin mengindikasikan faktor mendasar yang belum ditelusuri seperti komorbiditas. Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih besar, multisenter, dan prospektif untuk memastikan hubungan antara golongan darah dan SARS-CoV-2," tegas Dr Ranjan.
Ia menyampaikan bahwa semua pasien yang merupakan bagian dari upaya penelitian merupakan warga India.
Baca juga: Manfaat Kayu Manis bagi Kesehatan: Mengontrol Gula Darah hingga Memiliki Sifat Anti Kanker
"Saat ini belum ditetapkan secara meyakinkan bahwa orang India lebih rentan tertular infeksi Covid-19 dibandingkan orang dari negara lain," jelas Dr Ranjan.
Pernyataan ini ia sampaikan saat ditanya 'apakah temuan penelitian ini juga dapat diterapkan pada orang non-India'
"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa B adalah salah satu golongan darah yang paling umum di bagian Utara India. Penelitian kami menegaskan hal itu," papar Dr Ranjan.
Sementara itu, seorang Konsultan di Departemen Penelitian Rumah Sakit Sir Ganga Ram, Dr Rashmi Rana menjelaskan pentingnya temuan penelitian ini.
"Severe Acute Respiratory Syndrome CoronaVirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus baru, dan tidak jelas apakah golongan darah berdampak pada risiko atau perkembangan Covid-19. Oleh karena itu, kami meneliti hubungan golongan darah A,B, O dan Rh dengan kerentanan, prognosis, waktu pemulihan, dan mortalitas Covid-19 dalam penelitian ini," kata Dr Rana.