Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Publik Percaya PPKM Mampu Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19, Tapi Dominan Tak Mau Diperpanjang

Indikator Politik menemukan mayoritas responden percaya penerapan PPKM dapat menekan angka kematian masyarakat akibat Covid-19.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Publik Percaya PPKM Mampu Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19, Tapi Dominan Tak Mau Diperpanjang
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia menyampaikan hasil surveinya terbarunya bertajuk 'Kinerja Presiden, Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi dan Peta Elektoral Terkini', Minggu (5/12/2021).

Indikator Politik menemukan mayoritas responden percaya penerapan Pemberlakuan Pembatasa Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat menekan angka kematian masyarakat akibat Covid-19.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, setidaknya ada 74,7 persen responden menyatakan percaya atau setuju akan hal tersebut.

Di mana rinciannya yakni sebanyak 7,2 persen responden sangat percaya dan 67,5 persen responden menyatakan percaya.

Hanya 15,3 persen responden yang kurang percaya dan 4,5 persen responden yang menyatakan tidak percaya sama sekali.

Baca juga: Pemerintah Ingatkan Masyarakat Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

"Mayoritas merasa percaya atau sangat percaya bahwa PPKM berhasil mengurangi tingkat kematian di Indonesia akibat tertular virus Corona," kata Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan hasil survei secara daring, Minggu (5/12/2021).

BERITA REKOMENDASI

Tak hanya percaya PPKM dapat menekan angka kematian akibat Covid-19, dominan responden atau masyarakat juga percaya PPKM dapat mengurangi penularan Covid-19.

Berdasarkan temuan Indikator Politik Indonesia sebanyak 69,3 persen masyarakat percaya dan sebanyak 7,9 persen masyarakat sangat percaya PPKM dapat mengurangi penularan Covid-19.

Kata dia hanya sebagian masyarakat yang kurang percaya atau tidak percaya sama sekali dengan kebijakan PPKM tersebut.

Baca juga: Genjot Vaksinasi Covid-19, Binda Gorontalo Sasar Daerah Pelosok

"Hanya 14,4 persen yang kurang percaya dan 3,4 persen yang tidak percaya sama sekali, jadi mayoritas responden merasa percaya atau sangat percaya bahwa PPKM berhasil mengurangi tingkat penularan virus Corona di Indonesia," ucapnya.

Kendati demikian kata dia, dari keseluruhan responden atau masyarakat yang menyatakan percaya PPKM dapat menakan angka kematian akibat Covid-19, sebagian besar dari mereka menyatakan kalau kebijakan PPKM tidak diperpanjang.

Di mana kata Burhanuddin, sebanyak 64,3 persen responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju sama sekali PPKM diperpanjang.

Adapun rinciannya, sebanyak 35,0 persen responden menyatakan kurang setuju dan 29,3 responden atau masyarakat menyatakan tidak setuju sama sekali.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Menyebar di 38 Negara, WHO Sebut Belum Ada Laporan Kematian

"Hanya sekitar 30 persen yang setuju PPKM diperpanjang, mayoritas kurang/tidak setuju sama sekali apabila PPKM diperpanjang masa berlakunya," ucap Burhanuddin.

Sebagai informasi, pada survei kali ini Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka secara nasional pada 2-6 November 2021.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampel sebanyak 2.020 responden.

Metode yang digunakan yakni asumsi metode simple random sampling, dengan ukuran sampel basis 1.220 responden serta memiliki toleransi kesalahan atau margin of error (MoE) sekitar kurang lebih 2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas