Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendagri Tito Karnavian Tekankan Tiga Prinsip Cegah Penyebaran Varian Omicron

Mendagri Muhammad Tito Karnavian menekankan tiga prinsip untuk menghadapi varian baru virus coron atau Covid-19 Omicron.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Mendagri Tito Karnavian Tekankan Tiga Prinsip Cegah Penyebaran Varian Omicron
dok.
Mendagri Tito Karnavian menekankan tiga prinsip dalam rangka mencegah Covid-19 varian Omicron. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan tiga prinsip untuk menghadapi varian baru virus coron atau Covid-19 Omicron.

Tiga prinsip tersebut yakni menegakkan protokol kesehatan (prokes), melakukan tracking dan tracing, serta mempercepat vaksinasi.

Hal itu disampaikan Mendagri usai melakukan Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi di Auditorium Pendopo Gubernur Sumatera Barat, Jumat (17/12/2021).

“Maka kita prinsip (untuk melakukan) penegakan prokes, kemudian sekali lagi tracking dan tracing, dan yang terakhir adalah percepatan vaksinasi,” kata Tito Karnavian.

Mendagri menambahkan, Satgas Covid-19 di daerah nantinya menggunakan metode Spike Gene Target Failure (SGTF) dan juga mesin Whole Genome Sequences (WGS) untuk mengonfirmasi pasien apakah benar terkena Omicron atau bukan.

Baca juga: Omicron Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Minta Warga Kurangi Mobilitas dan Tak Pergi ke Luar Negeri

“Nanti di tiap (Satgas Covid) daerah itu ada namanya metodologi namanya SGTF, Spike Gene Target Failure, SGTF, jadi tidak harus menggunakan mesin Whole Genome Sequences, WGS,” katanya.

BERITA REKOMENDASI

Mendagri juga menekankan, siapa pun yang positif harus segera melakukan tracking dan tracing.
Kepala daerah diminta untuk memfasilitasi hal tersebut ketika ada masyarakatnya terkonfirmasi positif Omicron.

“Itulah makanya perlu siapa pun yang positif segera di tracking dan tracing, dan kemudian dites, yang positif karantina, itu tekniknya,” katanya.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Syarat Naik Pesawat Harus PCR? Ini Penjelasannya

Kemudian Mendagri juga meminta pemerintah daerah untuk melakukan percepatan vaksinasi.

Sebab, sampai hari ini pemerintah belum mengetahui secara persis terkait karakter Omicron, misalnya terkait tingkat keparahan penularannya. Saat ini, tengah berjalan proses penelitian di Indonesia maupun dunia terkait varian tersebut.

“Makanya kita datang ke sini (Sumbar) khusus berbicara mengenai percepatan vaksinasi itu, karena beberapa kasus yang sudah divaksin yang kena Omicron tidak parah bahkan ada yang simptom-nya rendah sekali,” katanya.

Ciri-ciri atau Gejala Omicron

Dikutip dari foxnews.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa ciri-ciri gejala dari varian Omicron adalah sebagai berikut:

a. demam atau kedinginan

b. batuk

c. sesak napas atau kesulitan bernapas

d. kelelahan

e. nyeri otot atau tubuh

f. sakit kepala

g. kehilangan rasa atau bau baru, sakit tenggorokan

h. hidung tersumbat atau pilek

i. mual atau muntah

j. diare.

Baca juga: Gejala Virus Corona Varian Omicron, Sudah Masuk Indonesia, Simak Cara Penanganannya

Varian Omicron Masuk ke Indonesia

Virus corona varian Omicron terkonfirmasi positif menjangkit 1 pasien tanpa gejala asal Indonesia berinisial N, pekerja pembersih di RSD Wisma Atlet.

Dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kementerian Kesehatan awalnya mengambil sampel rutin para petugas kebersihan Wisma Atlet, pada 8 Desember 2021.

Hasil pemeriksaan pada tanggal 10 Desember 2021 didapati 3 orang terkonfirmasi positif COVID-19.

Kemudian ketiga sampel tersebut dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS).

Hasilnya didapati 1 dari 3 sampel terkonfirmasi positif varian Omicron.

Ketiga dalam kondiri sehat, tanpa ada gejala, tanpa batuk, dan tanpa demam, dari hasil pemeriksaan PCR juga hasilnya telah negatif.

Tak hanya itu Kementerian Kesehatan juga mendeteksi 5 kasus probable Omicron, dan saat ini sedang dilakukan tes genome sequencing-nya.

Menkes menyampaikan agar masyarakat selalu waspada dan menaati protokol kesehatan yang berlaku.

"Tidak usah khawatir, tidak usah panik, tetap kita hidup seperti biasa dan yang paling penting jaga kewaspadaan" pesan Menkes kepada seluruh warga Indonesia.

Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa masyarakat harus menjaga kewaspadaan dengan mengikuti protokol kesehatan, terutama dalam hal memakai masker dan menjaga jarak.

Ia juga menghimbau agar masyarakat juga mengurangi melakukan perjalanan ke luar negeri, hal ini dikarenakan kemungkinan penyebaran virus Omicron yang sangat cepat.

Pemerintah juga akan melakukan percepatan vaksinasi sebagai upaya pencegahannya.

Baca juga: Pasien Omicron di Wisma Atlet Tidak Tunjukkan Gejala, Menkes Sebut Ada 5 Temuan

Cara Pencegahan Penularan Omicron

Pihak WHO meminta negara-negara untuk melakukan hal-hal berikut sebagai langkah pencegahannya:

- meningkatkan upaya pengawasan terhadap varian SARS-CoV-2 yang beredar

- mendata secara lengkap database lonjakan penularan

- melaporkan kasus/cluster yang terinfeksi

- melakukan penyelidikan lapangan dan penilaian laboratorium untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak potensial dari virus varian baru dan melakukan metode diagnostik, respons imun, antibodi netralisasi, atau karakteristik lain yang relevan untuk mengantisipasinya.

Baca juga: Studi Awal di AS: Omicron Mungkin Memiliki Kode Genetik Virus Penyebab Flu Biasa

Masyarakat diingatkan untuk selalu mengikuti anjuran protokol kesehatan sebagai upaya mengurangi risiko penularan COVID-19.

Langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

- Menggunakan masker yang pas

- Menjaga kebersihan tangan

- Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dengan orang lain

- Meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan

- Menghindari keramaian

- Melakukan vaksinasi

- ketika batuk atau bersin tutup dengan siku atau tisu yang ditekuk.

Bagaimana Proses Penularan Virus Corona VarianOmicron?

Proses penularan virus Omicron hingga saat ini menurut WHO masih belum jelas apakah lebih mudah menular dibandingkan varian lain atau tidak.

Resiko dari Varian Omicron?

WHO juga menyampaikan bahwa tingkat resiko keparahannya juga masih belum jelas.

WHO masih meneliti apakah data lonjakan pasien ini disebabkan oleh peningkatan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi, atau karena infeksi spesifik dari Omicron

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas