Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia, Epidemiolog: Penularannya Jauh Lebih Cepat dari Varian Delta
Varian Covid-19 Omicron telah masuk di Indonesia. Epidemiolog pun mengingatkan soal penularannya yang jauh lebih cepat dibanding varian Delta.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
Meski Indonesia sudah pernah mengalami dampak varian Delta, masyarakat harus tetap waspada.
"Namun, yang membuat kita sangat hati-hati, Omicron ini dalam kecepatan penularannya jauh lebih cepat dari Delta," ungkapnya.
"Kita kan sudah mengalami dampak Delta. Jangankan lebih dari Delta, sama saja kita sudah mengalami dampaknya seperti apa," sambungnya.
Baca juga: Omicron Masuk RI, Menkominfo Imbau Masyarakat Jangan ke Luar Negeri
Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Ini Imbauan Pemerintah Terkait Karantina Pelaku Perjalanan Internasional
Epidemiolog ini berujar, mayoritas masyarakat kini sudah memiliki imunitas tubuh yang kuat.
Kondisi ini berbeda saat Indonesia menghadapi varian Delta beberapa bulan lalu.
"Hal yang membuat kenapa Omicron ini terlihat seperti tak terlalu hebat seperti Delta awal-awal, ini karena mayoritas jumlah orang yang memiliki imunitas sudah banyak."
"Baik karena vaksinasi, baik karena terinfeksi (Corona)," lanjut Budiman.
Omicron Terdeteksi di Indonesia
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada Kamis (16/12/2021).
Kasus pertama omicron ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
“Kementerian Kesehatan telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember."
"Data-datanya sudah kita konfirmasikan ke GISAID dan telah dikonfirmasi kembali dari GISAID bahwa memang data ini data sequencing Omicron,” ujarnya dalam keterangan pers, yang dikutip dari laman Kemenkes.
Baca juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Kepatuhan Protokol Kesehatan Malah Menurun
Baca juga: Polisi Waspada, Kasus Varian Omicron Mulai Masuk di Indonesia
Budi merinci para petugas kebersihan Wisma Atlet diambil sampel rutin pada 8 Desember 2021.
Hasil pemeriksaan keluar pada 10 Desember 2021, dan didapati 3 orang terkonfirmasi positif Covid-19.