BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 19 Desember 2021: Tambah 164 Positif, Total 4.260.544 Orang
Breaking news update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Minggu (19/12/2021).
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Minggu (19/12/2021).
Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada penambahan sebanyak 164 pasien.
Data tersebut dirilis dalam laman Peta Sebaran Covid, covid19.go.id, Minggu sore.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.260.544 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Kabar baiknya, ada sejumlah 155 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Baca juga: Pfizer, BioNTech dan Moderna Raup Pendapatan 1.000 Dolar AS Per Detik dari Jualan Vaksin Covid-19
Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 4.111.619 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 4.111.464 jiwa.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 4 pasien.
Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 144.002 orang dari yang sebelumnya sebanyak 143.998 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca juga: Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 yang Belum Muncul di PeduliLindungi, Simak Tata Caranya
Provinsi DKI Jakarta memiliki persentase jumlah kasus Covid-19 terbanyak dari total keseluruhan kasus.
Selanjutnya, disusul oleh Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.
Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.
2 Orang Positif Omicron, Total 3 Orang
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, kembali mengonfirmasi adanya tambahan dua kasus positif Omicron di Indonesia.
Dengan tambahan dua kasus tersebut, maka kasus positif Omicron di Indonesia saat ini menjadi tiga kasus.
Baca juga: PBNU Keluarkan Rp 1,7 Triliun untuk Tangani Covid-19
"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan."
"Serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris."
"Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Nadia yang dikutip dari Tribunnews.com.
Wisma Atlet Lockdown 7 Hari
Petugas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet memberlakukan lockdown lokal di beberapa tower sejak Kamis (16/12/2021) malam.
Lockdown atau pembatasan ketat ini dilakukan pasca terdeteksinya kasus varian Omicron di Indonesia.
Semua tenaga kesehatan dan staf tidak diperkenankan untuk mengelilingi area Wisma Atlet.
Untuk diketahui, lockdown akan diberlakukan selama 7 hari hingga 23 Desember 2021.
Ini dilakukan sebagai langkah mitigasi penyebaran lokal Covid-19.
Kapuskes TNI, Mayor Jenderal Budiman, mengabarkan tower 2, 3, 5, 6, dan 1 ke belakang saat ini di-lockdown.
Semua orang yang tinggal di komplek Wisma Atlet ini tidak boleh keluar.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Sudah Digelar, Ini Rekomendasi dari IDAI
Terkecuali bila ada keperluan khusus, misalnya dokter spesialis yang masih dibutuhkan di rumah sakit lain.
"Saat ini yang dilockdown adalah gedung 2, 3, 5, 6, dan 1 ke belakang. Lockdown tidak boleh ada orang keluar masuk, kecuali dengan menggunakan prosedur yang ketat."
"Yakni menggunakan baju hasmat, seperti contohnya dokter spesialis yang mungkin juga masih dibutuhkan di rumah sakit lainnya, maka bisa keluar masuk dengan menggunakan hasmat."
"Yang tinggal di RSDC ini betul-betul tidak boleh keluar," jelas Budiman, dikutip dari Kompas Tv, Jumat (17/12/2021).
Sementara itu, untuk pasien baru yang terkonfirmasi Covid-19, masih diizinkan masuk untuk melakukan karantina di area ini.
"Untuk pasien yang akan masuk atau pasien-pasien terkonfirmasi Covid-19 apapun variannya tetep bisa masuk (karantina di Wisma Atlet)."
"(Mereka) tentu saja (diizinkan masuk), karena kita punya tempat luas. Untuk yang berbeda varian akan kita pisahkan," jelas Budiman.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Waradani/Faryyanida Putwiliani)