Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Celebral Palsy Rentan Terkena Covid-19, Ini Cara Pencegahannya

Karena kekauan otot, anak penderita Cerebral palsy (CP) berisiko akan mengalami penumonia atau infeksi paru, organ yang biasa diserang virus corona.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Anak Celebral Palsy Rentan Terkena Covid-19, Ini Cara Pencegahannya
TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA
Seorang anak disabilitas penderita cerebral palsy saat memperagakan melukis dengan benang pada pameran String Art (lukisan benang) di Els Coffe Roastery, Jalan Soekarno Hatta Bypass, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (6/10/2021). Pameran String Art tersebut dalam rangka memperingati Hari Celebral Palsy Sedunia dengan tema Kabinet Indonesia Maju dengan menampilkan 31 karya dari anak-anak berkebutuhan khusus (disabilitas). TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Virus SARS-CoV-2 bisa menginfeksi siapa pun tanpa terkecuali. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.

Apa lagi pada mereka yang berkebutuhan khusus, misalnya celebral palsy.

Cerebral palsy (CP) adalah suatu kelainan kongenital pada gerakan, otot, atau postur.

Baca juga: Tips Ajarkan Anak Berkebutuhan Khusus Taati Protokol Kesehatan

Baca juga: Vaksin Covid-19 Apa yang Cocok Diberikan untuk Anak Disabilitas? Berikut Penjelasan Dokter

Cerebral palsy (CP) disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal, sering kali sebelum lahir.

Menurut Dokter spesialis anak dan konsultan gastrohepatologi, dr Ariani Dewi Widodo, Sp A (K), anak yang mengalami CP bisa mengalami kekakuan.

Jadi otot-otot cenderung kaku, atau ada juga yang tipenya justru lemas. Poinnya, kata dr Ariani, mereka tidak bisa mobilisasi secara baik.

Berita Rekomendasi

Selain itu pergerakan juga kurang. Karena cenderung tidak bisa mobilisasi secara baik dan statis.

Akibatnya ada risiko anak CP akan mengalami penumonia atau infeksi paru.

Hu Huiyan (21), gadis penderita kelainan celebral palsy ini ternyata mampu menulis sebuah novel fiksi. Hanya dengan menggunakan kaki kirinya, dia mampu mengetik 60.000 kata setiap hari.
Hu Huiyan (21), gadis penderita kelainan celebral palsy ini ternyata mampu menulis sebuah novel fiksi. Hanya dengan menggunakan kaki kirinya, dia mampu mengetik 60.000 kata setiap hari. (Shanghailist)

"Karena lendirnya tidak bisa diberishkan dengan baik dari tubuh," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Senin (20/12/2021).

Selain itu sistim imun anak CP lebih lemah dibandingkan dengan anak pada umumnya. Oleh karena itu, orangtua harus menjaga supaya anak anak dengan CP tetap bergerak.

"Caranya diajak beraktivitas, gerakan pasif untuk anak anak yang tidak bisa bergerak aktif. Misalnya ditekuk, tangan digerakkan. Untuk baring saja di tempat tidur, maka dibolak balik sehingga ada pergerakan dari tubuhnya," kata Ariani lagi.

Jangan lupa, perlu memberikan fisioterapi pada anak CP.

Sedangkan untuk pola konsumsi nutrisi dan mutlivitamin, seperti biasa nutrisi harus memenuhi kuantitas dan kualitas.

"Jumlah jangan kurang. Ingat anak dengan CP, kebutuhan energi lebih tinggi. Apa lagi mengalami kekakuan. Sehingga jangan kurang kalori. Multivitamin boleh dilakukan jika asupan makanan tidak mencukupi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas