Kominfo: 45 Persen Masyarakat Indonesia Masih Ragu Efek Samping Vaksin Covid-19
Masyarakat membutuhkan informasi yang benar mengenai efek vaksinasi Covid-19
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengungkapkan masih ada masyarakat yang ragu untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Dirinya mengungkapkan hasil riset soal vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh John Hopkins Center for Communication Programme pada bulan November 2021.
Riset John Hopkins ini dilakukan terhadap 27.375 responden di Indonesia.
"Sebanyak 45 persen responden yang belum divaksin menyatakan ragu akan efek samping dari vaksin Covid-19," ucap Dedy dalam Siaran Pers: Menolak Hoaks Covid-19 yang disiarkan channel Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Angka Vaksinasi Dosis Pertama di Indonesia Capai 153,5 Juta, Masih di Luar Target
Kemudian sebanyak 31 persen responden lainnya memiliki rencana untuk divaksin namun masih belum yakin dengan keamanannya dan masih menunggu kepastian.
Selain itu, berdasarkan survei dari Palang Merah Indonesia pada akhir September 2021 mengungkapkan masih ada dua faktor yang menjadi alasan utama menolak vaksin Covid-19.
"Alasan pertama ialah takut akan injeksi beserta efek sampingnya, dan yang kedua adalah masih mencari informasi komprehensif terkait vaksin," ucap Dedy.
Menurut Dedy, masyarakat membutuhkan informasi yang benar mengenai efek vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi Covid-19, menurutnya, masih terhambat dengan adanya persebaran hoax di ruang digital.
"Hal ini tentunya sangat berbahaya dan memiliki dampak besar terhadap upaya negara untuk lepas dari jerat pandemi Covid-19," pungkas Dedy.