Kontak Erat dengan Ajudannya, Hasil Tes Covid-19 Presiden Joe Biden Negatif
Hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjukkan hasil negatif virus corona atau Covid-19.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjukkan hasil negatif virus corona atau Covid-19.
Hasil tersebut keluar setelah Joe Biden melakukan tes Cpvid-19 untuk kali kedua pada Rabu kemarin.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Biden terpapar oleh seorang ajudan yang menunjukkan hasil tes positif saat bepergian menggunakan Air Force One pada Jumat lalu.
Setelah kejadian itu, Biden pun dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes antigen pada hari Minggu.
Begitu pula pada Senin lalu, ia kembali mendapatkan hasil negatif untuk tes PCR.
Hasil tes itu muncul setelah seorang anggota staf yang divaksinasi secara penuh dan melakukan penerbangan bersama Biden menggunakan Air Force One pada Jumat lalu, mulai mengalami gejala Covid-19 pada hari Minggu.
Baca juga: Rekor Tertinggi, Inggris Catat Kasus Harian Covid-19 Lampaui 100.000
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (23/12/2021), berbicara kepada wartawan pada Rabu kemarin, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mencatat bahwa pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS tidak mewajibkan mereka yang telah divaksinasi penuh untuk dikarantina setelah terpapar.
Sementara itu, Presiden Biden pun akan kembali melanjutkan jadwal hariannya.
Perlu diketahui, Biden yang kini berusia 79 tahun merupakan presiden tertua dalam sejarah AS, ia telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan menerima suntikan dosis penguat (booster) pada September lalu.
Baca juga: Israel akan Jadi Negara Pertama yang Berikan Dosis Keempat Vaksin Covid: Dunia akan Mengikuti Kami
Terkait keputusannya untuk menerima booster, ia juga telah meminta warganya untuk mendapatkan suntikan yang sama sesegera mungkin di tengah kekhawatiran menyebarnya varian baru Covid-19 'Omicron' yang diklaim dapat menyebar jauh lebih cepat dibandingkan varian pendahulunya.
Pada Senin lalu, CDC AS mengumumkan bahwa Omicron telah menjadi varian yang dominan di negara itu.
Kemunculannya bahkan mendorong 73 persen dari kasus baru Covid-19 yang terdaftar selama minggu sebelumnya.