Satgas Deteksi 17 Penumpang Turkish Airlines Positif Covid-19
Satgas ingin memastikan para pelaku perjalanan dari luar negeri benar-benar steril, tidak sebagai carrier dari penularan Covid-19
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Penanganan Covid-19 mendeteksi 17 penumpang Turkish Airline terkonfirmasi positif Covid-19 pada Selasa (21/12/2021).
Hal ini disampaikan Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19, Hery Trianto dalam talkshow terkait Prosedur Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Kamis (23/12/2021).
Oleh karena itu, menurutnya testing terbukti efektif untuk screening
“Dua hari yang lalu kita kedapatan 17 pelaku perjalanan menggunakan salah satu maskapai penerbangan dari Turkish Airlines yang kemudian positif Covid-19," ujarnya.
Ia melanjutkan, 17 orang tersebut telah dilakukan tindakan isolasi di Wisma Atlet.
Satgas mengakui peningkatan penumpang kedatangan internasional yang datang secara bersamaan menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang pada Sabtu lalu di Bandara Soekarno Hatta.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 23 Desember 2021: Tambah 136 Kasus Baru, 8 Kematian Harian
Namun pihaknya telah melakukan pengaturan sedemikian rupa sehingga alurnya bisa lancar.
“Kami ingin memastikan para pelaku perjalanan dari luar negeri benar-benar steril, tidak sebagai carrier dari penularan Covid-19,” kata Hery.
“Saya datang langsung ke terminal kedatangan internasional dua hari lalu dan tidak terjadi masalah yang berarti, karena sejumlah perbaikan telah dilakukan,” lanjutnya.
Dalam beberapa waktu ini, ada sekira 22 hingga 28 penerbangan internasional yang tiba di Bandara Soekarno Hatta.
Pada hari Kamis (23/12) Hary mengatakan ada 28 penerbangan dengan 2.300 penumpang.
Hery berujar Satgas penanganan Covid-19 telah melakukan rapat koordinasi beberapa kali untuk memastikan proses screening di bandara, hingga pengangkutan penumpang kedatangan internasional berjalan dengan lancar.
Harapannya prosedur karantina di sejumlah titik terpusat, baik yang dibiayai pemerintah maupun dengan biaya mandiri terkoordinasi dengan baik, bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).