Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Luar Negeri Cakupan Vaksin Tinggi tapi Kasus Penularan Juga Meningkat, Apa Penjelasan WHO?

Vaksin Covid-19 bukan satu-satunya jalan keluar untuk mengantisipasi varian baru.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Di Luar Negeri Cakupan Vaksin Tinggi tapi Kasus Penularan Juga Meningkat, Apa Penjelasan WHO?
Shutterstock
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vaksin Covid-19 bukan satu-satunya jalan keluar untuk mengantisipasi varian baru.

Hal itu kembali diingatkan oleh Penasihat Senior Dirjen WHO, Diah Saminarsih. 

Di sisi lain pandemi memang belum berakhir.

Karenanya Diah mengatakan survelens testing dan treasing harus terus di tingkat untuk mengantisipasi adanya ledakan epidemiologi. 

"Sedang masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan. Pakai masker terus, bahkan WHO kemarin mengeluarkan technical brief baru untuk meningkatkan spesifikasi masker khusus nakes," ungkap pada siaran Radio MNC Trijaya, Sabtu (25/12/2021).

Baca juga: WHO Sebut Pandemi Tidak Akan Selesai Jika Terus Terjadi Ketimpangan Vaksin Covid-19 Antarnegara

Kehadiran technical brief baru dari WHO karena banyak jumlah kasus baru.

Berita Rekomendasi

Di luar negeri saat ini memang terjadi lonjakan kasus Covid-19

"Kita melihat negara maju saat ini kasus sangat tinggi. Seperti Inggris mencatatkan kasus jauh lebih tinggi dari tahun lalu. Tidak bisa anggap sepele dan jadikan pelajaran," kata Diah menambahkan.

Lonjakan kasus ini bisa diambil sebagai pelajaran bahwa negara di luar sana tidak kesulitan suplai vaksin.

Masyarakat di sana telah mencapai 70-80 persen vaksin Covid-19.Namun tetap saja mengalami lonjakan kasus sangat tinggi. 

Walau cakupan vaksin banyak, bukan berarti terlindungi sepenuhnya dari varian baru. Apa lagi varian baru saat ini menyebutkan potensi penularan cukup besar.

Selain itu ada potensi menurunkan efikasi vaksin.

"Bahwa cakupan vaksin yang besar bukan sepenuhnya melindungi dari tertularnya. Tapi bisa mengurangi tingkat keparahan. Menurut saya paling utama tetap pakai masker, vaksin bukan satu satunya jawaban," tegas Diah.

Apa lagi beberapa negara maju dengan cakupan vaksin tinggi malah mulai melalaikan protokol kesehatan. Seperti tidak memakai masker atau berkerumun.

Selain itu pemberian vaksin Covid-19 diberikan harus dengan populasi tepat dan berkeadilan. Apa bila terjadi penumpukan di suatu tempat, itu tetap membuat faktor risiko penularan tidak berkurang. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas