Heboh Info Delmicron, Benarkah Ada Mutasi Gabungan Delta dan Omicron? Ini Penjelasan Dokter Reisa
Ramai publik membicarakan informasi terkait fenomena mutasi baru, yang disebut penggabungan varian Delta dan Omicron (Delmicron). Benarkah ada?
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu ramai publik membicarakan informasi terkait fenomena mutasi baru, yang disebut penggabungan varian Delta dan Omicron (Delmicron). Benarkah ada?
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro sejauh ini belum ada informasi resmi dari Badan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO terkait Delmicron.
Baca juga: Satgas IDI Jelaskan Delmicron Bukan Gabungan Varian Delta dan Omicron: Hanya Mengacu pada Situasi
Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Tak Panik, Tetap Prokes, Omicron Sekalipun Terinfeksi, Tidak Seberat Delta
Menurut Reisa, WHO sendiri sampai sejauh ini hanya memberikan penamaan varian Covid-19 dari virus SARS-CoV-2 berdasarkan penamaan abjad Yunani.
"Jadi tidak ada keterangan resmi yang menyatakan bahwa ada varian gabungan antara Delta dan Omicron tadi, jadi Delmicron," ungkapnya pada siaran Radio RRI dikutip Tribunnews, Rabu (29/12/2021).
Lalu secara teori, Reisa menambahkan jika nama varian yang diberikan mempunyai kaitan dengan abjad sebelumnya.
Karena penamaan tersebut merefleksikan mutasi, atau perubahan itu berkaitan dari varian sebelumnya.
"Jadi Omicron adalah mutasi dan memang ada hubungannya dengan Delta. Dan delta memang ada dengan varian sebelumnya. Misalnya dengan varian Alpha," kata Reisa menambahkan.
Baca juga: WHO: Omicron Lebih Cepat Menyebar dari Delta, Orang yang Sudah Vaksin dan Penyintas Dapat Terinfeksi
Baca juga: Masih Efektifkah Masker Ganda di Tengah Kasus Varian Omicron?
Meski begitu, masyarakat harus berhati-hati dan tetap waspada. Jangan sampai lengah apa lagi dengan adanya varian baru yang terus bermunculan.
Selanjutnya, sebelum percaya dengan informasi Delmicron, Reisa meminta masyarakat harus cek terlebih dahulu kebenaran informasi yang diterima. Apa lagi sebelum di-sharing dan jadi heboh.
Ia pun menyarankan untuk mencari informasi di kanal resmi pemerintah Misalnya sumber resmi pemerintah di www.kemkes.go.id, atau di Covid19.go.id.
Di sisi lain, terkait dengan varian yang muncul, masyarakat disarankan untuk tidak boleh panik atau stres.
Apa pun varian Covid-19 yang beredar, cara paling optimal untuk melakukan pencegahan adalah protokol kesehatan, konsisten dan disiplin.