Satgas Covid-19 Ingatkan Tak Panik, Tetap Prokes, Omicron Sekalipun Terinfeksi, Tidak Seberat Delta
Omicron memang sudah sampai di Indonesia. Bahkan terakhir diketahui kasus transmisi lokal. Namun demikian masyarakat tidak perlu panik atau paranoid.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Omicron memang sudah sampai di Indonesia. Bahkan terakhir diketahui kasus transmisi lokal. Namun demikian masyarakat tidak perlu panik atau paranoid.
Ada beberapa strategi yang dilakukan dalam menghadapi varian Omicron yang telah masuk di Indonesia.
Baca juga: CDC AS: Angka Kasus Infeksi Omicron di AS Terlalu Berlebihan
Baca juga: Kasus Omicron Transmisi Lokal di Indonesia, Pasien Sempat Menolak Dirawat di RS Lalu Dijemput Aparat
Di antaranya menjalankan protokol kesehatan secara baik dan benar. Kemudian melakukan vaksinasi Covid-19.
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting mengajak semua masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Satgas Nomor 25 dan kemudian diperbaruhi Nomor 26.
Warga negara Indonesia yang berasal dari luar negeri pun, kata Alexander jika belum mendapatkan vaksin, maka harus segera divaksinasi.
"Ini salah satu cara kita menjaga apa yang dicapai pemerintah bersama masyarakat dan Satgas agar PPKM level 1 dan 2 bisa dipertahankan. Sehingga bisa masuk situasi endemi, meninggalkan pandemi," ungkapnya dalam diskusi virtual media KCPEN, Rabu (29/12/2021).
Situasi endemi dimana hidup bersama virus, tanpa takut tertular, terinfeksi.
Di sisi lain Alexander ingatkan terkait bahaya Omicron, Di sisi lain masyarakat tidak perlu panik atau paranoid.
"Yang penting sudah vaksinasi dua kali. Kemudian tetap menggunakan masker saat keluar rumah. Tetap menjaga jarak, mencuci tangan, maka tidak perlu khawatirkan. Karena omciron sekalipun terinfeksi, tidak seberat delta, karena memang karakter berbeda," kata Alexander menambahkan.
Disamping penduduk Indonesia sekarang hampir sudah melakukan vaksin sebanyak 70 persen pada dosis pertama. Karenanya, saat ini masyarakat sudah memiliki imunitas.
Meski tidak mencegah infeksi, vaksin Covid-19 adalah satu cara agar saat terinfeksi maka gejalanya tidak menjadi berat.
Efektifkah Masker Ganda?
Kasus Omicron dari transmisi lokal sudah terdeteksi di Jakarta. Pemerintah pun mengimbau masyarakat dispilin protokol kesehatan.
Satu diantaranya adalah penggunaan masker yang baik dan benar.
Bagaimana dengan penggunaan masker ganda, masihkah efektif di tengah kasus Omicron ini.
Campaign Director Gerakan Pakai Masker, Grace Hananta mengatakan, masker ganda masih relevan di gunakan. Pasalnya, masker terpasang lebih rapat sehingga meningkatkan proteksi.
Masker yang terpasang pas di wajah secara signifikan mengurangi risiko penularan virus corona.
"Penggunaan masker ganda sangat relevan karena kita tahu transmisi virus Omicron tak hanya melalui droplet tapi juga ada yang kecil dan terbang lewat udara yang sangat bisa menular melalui hidung, mulut, dan mata," kata dia dalam diskusi media KCPEN virtual, Selasa (28/12/2021).
"Paling penting adalah supaya kita menjaga diri dari droplet yang terbang di udara atau lawan bicara yang berada dekat kita dengan memakai masker ini," sambungnya.
Ia mengatakan, penggunaan masker ganda yang benar sesuai rekomendasi CDC adalah mengkombinasikan masker kain dan masker medis, dimana masker medis didalam dilapisi dengan masker kain dibagian luar.
"Masker medis di bagian dalam dan masker kain di bagian luar akan membuat masker terpasang lebih rapat, meningkatkan tingkat proteksinya," ujar Grace yang juga merupakan dokter ini.
Grace juga menekankan, mencegah penularan bukan hanya memakai masker tetapi juga menyempurnakan proteksi dengan cuci tangan dan jaga jarak.
Jaga jarak, sangat terbantu
oleh aplikasi PeduliLindungi, karena dapat mengetahui berapa orang yang ada di suatu tempat.
“Kalau memang ramai, ya sebaiknya berganti tempat,” tegasnya.
Diakui Grace, tren kasus Covid-19 di Indonesia menurun, namun pandemi belum berakhir.
“Memang sudah membaik, tapi semangat Prokes dan vaksin lengkap harus tetap sama," pesannya.