Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar: Varian IHU Masih Perlu Diselidiki WHO, Terlalu Dini untuk Dikhawatirkan

Belum selesai terkait Delta dan Omicron, akhir-akhir ini ramai pernyataan terkait varian IHU.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pakar: Varian IHU Masih Perlu Diselidiki WHO, Terlalu Dini untuk Dikhawatirkan
Daily Mail/Freepik
Varian IHU 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Belum selesai terkait Delta dan Omicron, akhir-akhir ini ramai pernyataan terkait varian IHU.

Merespons hal itu Ketua Penanganan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan, masih terlalu dini mengkhawatirkan varian ini.

Pasalnya organisasi kesehatan dunia (WHO) masih terus menyelidiki varian yang ditemukan pertama kali di Perancis ini.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 IHU Ditemukan di Prancis, 12 Kasus Tercatat, Belum Terdeteksi di Negara Lain

Baca juga: WHO: Merebaknya Omicron Dapat Sebabkan Varian yang Lebih Berbahaya

"Masih diselidiki WHO. Terlalu dini untuk mengkhawatirkan IHU," ujarnya dikutip dari akun twitternya pribadinya, Kamis (6/1/2022).

Dari informasi yang beredar, nama IHU diambil dari nama Institut Hospitalo-Universitaire Prancis yang menjadi almamater peneliti.

"Ditemukan 29 Desember 2021, mengandung 46 mutasi, dan diduga lebih kebal terhadap vaksin, serta disebutkam ada 12 kasus di Marseille," ungkap Profesor yang kerap disapa Berry ini.

BERITA REKOMENDASI

Sebelumnya, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, informasi mengenai varian IHU masih berdasar pernyataan dari pakar di Perancis yang melaporkan beberapa kasus yang mereka curigai tertular virus Covid-19 strain B.1640.2.

"Karena pakarnya berafiliasi di IHU Méditerranée Infection maka keluarlah berita bahwa ini varian IHU. Sebaiknya kita tunggu data ilmiah yang lebih jelas," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2022).

Sejauh ini, tidak ada nomenklatur varian IHU dalam Covid-19, karena IHU adalah nama institut yang salah satu stafnya melaporkan hal ini.

"Jadi bukan abjad Yunani yang biasa dijadikan patokan WHO untuk memberi nama varian baru SARS CoV2 penyebab Covid-19," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas