Seorang Pria AS Menyesal Ukuran Alat Vitalnya Menciut Usai Terinfeksi Covid-19
Seorang pria Amerika Serikat (AS) yang enggan disebutkan namanya mengklaim bahwa virus corona (Covid-19) telah membuat ukuran alat vitalnya berubah.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Seorang pria Amerika Serikat (AS) yang enggan disebutkan namanya mengklaim bahwa virus corona (Covid-19) telah membuat ukuran alat vitalnya berubah.
Usai terinfeksi virus coorna, pria ini merasakan penisnya menyusut satu setengah inci atau sekitar 4 cm.
Ia pun mengaku kepercayaan dirinya di atas ranjang 'telah rusak' akibat kondisi ini.
Baca juga: Biden Gandakan Alat Tes Covid Gratis dan Kerahkan Nakes ke 6 Negara Bagian yang Hadapi Kasus Omicron
Baca juga: Niat Buat Status Soal Wirid, Kades di Indramayu Malah Unggah Foto Alat Vital: Saya Mohon Maaf
Pria tersebut membagikan kisahnya ini di podcast 'How to Do It' dan menunjukkan bahwa sebelum ia terinfeksi Covid-19, performanya di atas ranjang diklaim berada 'di atas rata-rata'.
"Sekarang saya telah kehilangan sekitar satu setengah inci dan (performa saya) kurang dari rata-rata. Ini tampaknya karena kerusakan pembuluh darah dan dokter saya tampaknya berpikir bahwa itu mungkin bersifat permanen," kata pria tersebut mengeluhkan kondisinya.
Ia kemudian menegaskan bahwa kondisi ini membuatnya tidak percaya diri pada kemampuannya di atas ranjang.
"Seharusnya itu tidak terlalu penting, namun itu berdampak besar pada kepercayaan diri saya terkait kemampun di atas ranjang," tegas pria tersebut.
Ketakutan pria itu rupanya bukan merupakan hal yang aneh.
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (14/1/2022), Ahli Urologi AS di sistem perawatan kesehatan Kaiser Permanente California, Ashley Winter mengatakan bahwa fenomena 'Covid dick' itu memang nyata, karena penis bisa mengecil akibat kerusakan pembuluh darah.
"Memang benar bahwa memiliki disfungsi ereksi menyebabkan pemendekan. Anda memiliki periode waktu di mana penis tidak meregang dengan sendirinya, tidak memasukkan semua darah secara penuh ke dalamnya, dan itu dapat menyebabkan jaringan parut pada penis dan pemendekan penis," kata Winter.
Menurut penelitian tentang gejala Covid-19 dan efek jangka panjangnya yang dilakukan oleh University College London, sekitar 5 persen pria mengalami 'penurunan ukuran testis atau penis', sementara sekitar 15 persen mengalami kehilangan ereksi.
Beberapa ahli farmasi meyakini bahwa penurunan ukuran dapat diobati menggunakan obat yang sama seperti yang digunakan untuk mengobati kelumpuhan yang tidak diinginkan, termasuk viagra.