Antisipasi Omicron Meluas, Ketua IDI Minta Pintu Masuk RI dari Luar Negeri Diperketat Lagi
Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih meminta pemerintah Indonesia lebih memperketat pintu masuk
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih meminta pemerintah Indonesia lebih memperketat pintu masuk negara dari luar negeri.
Menurut Daeng, langkah pemerintah itu diperlukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.
Hal itu disampaikan Daeng Faqih saat diskusi bertajuk Bersiap Menghadapi Gelombang Omicron yang disiarkan Polemik Trijaya, Sabtu (15/1/2022).
"Jadi data di Indonesia 75 persen (kasus varian omicron, red) dari perjalanan luar. Ini mengisyaratkan seharusnya kita perketat dari luar kalau enggak nanti nambah lagi," kata Daeng Faqih.
Daeng mengatakan, seharusnya pemerintah tidak hanya menutup akses masuk dari belasan negara sebagai yang ditemukan varian baru Covid-19.
Baca juga: Dinkes DKI Ungkap Kasus Pertama Omicron Berasal dari Pekerja Lab di Dua Provinsi Tetangga
Namun, seharusnya pintu masuk ke tanah air justru ditutup bagi seluruh negara.
"Benar itu dicabut. Tapi seluruh negara dari manapun diperketat baik WNI atau WNA," ungkapnya.
Daeng juga mengatakan, bahwa data yang menyebut varian Omicron belum membuat pasien bergejala parah, namun penularannya terbilang sangat cepat.
Baca juga: Ada 725 Kasus Positif, Kepala Dinas Kesehatan DKI: 95 Persen Kasus Omicron Ringan dan Tanpa Gejala
Maka dari itu, hal tersebut merupakan peringatan bagi pemerintah untuk menyiapakan tempat pelayanan. Sehingga, langkah antisipatif disiapkan apabila terjadi lonjakan pasien di fasilitas kesehatan.
"Karena kalau terjadi kasus besar terjadi kepanikan di masyarakat," jelas Daeng.