Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikatan Dokter Indonesia Prediksi Puncak Omicron Terjadi Februari 2022, Masyarakat Diminta Waspada

Ikatan Dokter Indonesia prediksi puncak kasus varian Omicron terjadi pada awal Februari 2022. Masyarakat diimbau tetap waspada dan hati-hati.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
zoom-in Ikatan Dokter Indonesia Prediksi Puncak Omicron Terjadi Februari 2022, Masyarakat Diminta Waspada
Freepik
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron. - IDI prediksi puncak kasus varian Omicron terjadi pada Februari 2022, masyarakat diimbau tetap waspada. 

"Jadi data di Indonesia 75 persen (kasus varian omicron, red) dari perjalanan luar."

"Ini mengisyaratkan seharusnya kita perketat dari luar kalau enggak nanti nambah lagi," kata Daeng.

Menurut Daeng, kalau perlu pemerintah benar-benar menutup pintu masuk ke tanah air dari seluruh negara, tidak hanya dari belasan negara yang telah ditemukan varian baru Covid-19.

"Benar itu dicabut."

"Tapi seluruh negara dari manapun diperketat baik WNI atau WNA," ungkapnya.

Masyarakat Diimbau Tetap Waspada

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan seluruh pihak diminta untuk tetap waspada, namun tidak perlu panik.

Berita Rekomendasi

Hal ini lantaran lonjakan kasus akibat Omicron yang masuk rumah sakit akan jauh lebih rendah daripada Delta.

"Kita tetap waspada dan hati-hati, kita harus siaga. Namun tidak perlu panik, karena kasus yang masuk RS akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan kasus sebelumnya pada saat gelombang Delta," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Selasa (11/1/2022) malam, seperti dikutip dari Kompas TV.

Sebelumnya, Budi juga mengatakan bahwa pasien konfirmasi Omicron tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Salah satu alasannya karena mayoritas pasien terkonfirmasi Omicron memiliki gejala ringan dan tidak bergejala.

Fakta tersebut, kata Menkes didapat dari jumlah pasien konfirmasi per Senin (10/1) di Indonesia sebanyak 414 orang yang didominasi dengan gejala ringan hingga tanpa gejala.

"Dari total 414 kasus terkonfirmasi Omicron, 99 persen gejalanya ringan dan tanpa gejala. Sementara yang masuk kategori sedang atau butuh perawatan oksigen hanya dua orang," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Lebih lanjut, Budi menerangkan bahwa saat ini pasien terkonfirmasi Omicron hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah dengan mendapatkan obat melalui layanan telemedicine.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas