Indonesia Catat Kasus Baru Covid Tertinggi di Januari 2022, Tembus 1.054 Kasus, Jakarta Sumbang 720
Indonesia terus mengalami kenaikan kasus Covid-19 selema beberapa hari terakhir, bahkan mencapai angka 1.054 pada Sabtu (15/1/2022).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia terus mengalami kenaikan kasus Covid-19 selema beberapa hari terakhir, bahkan mencapai angka 1.054 pada Sabtu (15/1/2022).
Padahal sejak akhir tahun 2021 hingga awal Januari 2022, penambahan kasus aktif di Indonesia selalu berada di bawah angka seribu.
Bahkan mayoritasnya berada di bawah angka 500 kasus.
Diketahui kasus positif Covid-19 di Indoenesia mulai naik pada 13 Januari 2022 dengan penambahan 793 kasus.
Pada 14 Januari 2022, kasus aktif terus bertambah mencapai 850 kasus baru.
Baca juga: WHO Terbitkan Pedoman Pengobatan Covid-19 Terbaru, Molnupiravir Masuk Daftar atau Tidak?
Hingga puncaknya pada 15 Januari 2022, kasus baru Covid-19 Indonesia menembus angka 1.054.
Dari penambahan kasus sebanyak 1.054 tersebut, 720 di antaranya berasal dari Provinsi DKI Jakarta.
Kemudian disusul oleh Jawa Barat dengan menyumbang sebanyak 118 kasus.
Selanjutnya ada Banten dengan penambahan 107 kasus baru.
Serta ada Jawa Timur yang turut menyumbang sebanyak 23 kasus.
Sementara provinsi lainnya mayoritas menyumbang kasus dibawah 10.
Baca juga: Kasus Covid 19 Sempat Naik, Bali Perketat Semua Pintu Masuk, Terutama Pelabuhan Gilimanuk
Berikut Sebaran 1.054 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia pada 15 Januari 2022, yang dikutip Tribunnews dari akun Twitter resmi @BNPB_Indonesia:
DKI Jakarta: 720 kasus
Jawa Barat: 118 kasus
Banten: 107 kasus
Jawa Timur: 23 kasus
Sulawesi Selatan: 10 kasus
Kalimantan Timur: 9 kasus
Nusa Tenggara Timur: 8 kasus
Kalimantan Barat: 8 kasus
Bali: 7 kasus
Baca juga: Pemerintah Sebut Booster Covid-19 Belum Wajib di Indonesia Karena Beberapa Hal
Kepulauan Riau: 6 kasus
Jawa Tengah : 5 kasus
DI Yogyakarta: 5 kasus
Kalimantan Utara: 5 kasus
Sulawesi Tengah: 3 kasus
Papua: 3 kasus
Lampung: 2 kasus
Bangka Belitung: 2 kasus
Gorontalo: 2 kasus
Baca juga: Satgas Ungkap Saat Ini Kesulitan Lakukan Tracing Covid-19, Ini Faktornya
Maluku: 2 kasus
Maluku Utara: 2 kasus
Sumatera Utara: 1 kasus
Jambi: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Nusa Tenggara Barat: 1 kasus
Kalimantan Tengah: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Baca juga: Kata Satgas Covid-19 soal Dihapusnya Larangan Masuk Bagi 14 Negara ke Indonesia
Papua Barat: 1 kasus
Aceh: 0 kasus
Sumatera Barat: 0 kasus
Riau: 0 kasus
Bengkulu: 0 kasus
Sulawesi Utara: 0 kasus
Sulawesi Tenggara: 0 kasus
Sulawesi Barat: 0 kasus
Baca juga: Kasus Omicron Meningkat, Anggota DPR Minta Tes Acak Covid-19 untuk Peserta Didik
Ada 725 Kasus Aktif Covid-19 Varian Omicron di Jakarta Saat Ini
Diwartakan Tribunews.com sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyebutkan perkembangan kasus aktif Covid-19 varian Omicron di Ibukota Jakarta.
Saat ini, pemerintah daerah terus melakukan deteksi dan scanning yang bersinergi dengan pemerintah pusat
"Data yang didapatkan sampai dengan pagi ini, sudah terlaporkan ada 725 kasus positif omicron. Sekitar 75 persen adalah pelaku perjalanan luar negeri, sebanyak 545 dan 180 adalah transmisi lokal atau sekitar 24,8 persen," ungkapnya pada siaran Radio MNC Trijaya FM, Sabtu (15/1/2022).
Ia pun menyebutkan sebelum ditemukannya kluster kasus Covid-19 di daerah krukut, sudah pernah teridentifikasi salah satu laboratorium yang bukan berasal dari DKI Jakarta.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik tapi Anak Tetap PTM 100 Persen, Ketua IDAI Minta Orangtua Lakukan Hal Ini
"Laboratorium rujukan untuk layanan PCR, provinsi tetangga. Saya gak perlu sebut, ada di dua provinsi tetangga. Tapi yang bersangkutan mempunyai asrama di daerah Jakarta. Jadi itu terdentifikasi sebagai kasus di DKI yang pertama sebelum masalah Krukut," kata Widya menambahkan.
Untuk kasus Krukut, pertama kali memang ditemukan dari seorang ibu yang mengeluh karena sakit. Kemudian dilakukan perawatan di Rumah Sakit Umum Taman Sari.
Lalu dilakukan tes PCR dan hasilnya positif. Lalu sesuai dengan kesepakatan edaran kementerian kesehatan pada beberapa indikator, maka dilakukan pemeriksaan lanjutan atau whole siquencing genomic (WGS).
Indikator tersebut pertama, dengan orang infeksi berulang, kedua dengan vaksin yang sudah lengkap, ketiga kluster yang banyak, keempat pelaku perjalanan luar negeri dan sebagainya.
Baca juga: Waket MPR: Pertimbangkan Sistem Pembelajaran yang Adaptif Terhadap Tingkat Penyebaran Covid-19
"Data ibu ini memenuhi kriteria positif karena sudah tervaksin dua kali. Kita lakukan WGS dan hasilnya positif. Ibu ini sebelumnya bepergian ke luar DKI Jakarta," kata Widya menambahkan.
Mereka, kata Widya dalam satu komunitas piknik ke daerah luar DKI Jakarta dan kembali. Sehingga, pemerintah melakukan treasing dengan cepat kepada semua kontak erat ibu tersebut.
Sejauh ini, kondisi dari pasien yang terinfeksi Covid-19 ini sebagian besar tanpa gejala. Dan belum ada laporan bergejala berat hingga wafat.
"Allhamdulillah sebagian besar, 95 persen itu tanpa gejala. Yang lainnya gejala ringan dan sekarang tidak ada yang terlaporkan sampai ada berat dan wafat belum ada untuk kasus Omicron," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)