Dubes RI untuk UEA Ungkap Perbedaan Abu Dhabi dan Dubai dalam Hadapi Pandemi Covid-19
Menurut Husin, di Dubai masyarakatnya terlihat santai dan biasa saja menghadapi pandemi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, isyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis menceritakan perbedaan situasi pandemi covid-19 di Abu Dhabi dengan di Dubai.
Menurut Husin, di Dubai masyarakatnya terlihat santai dan biasa saja menghadapi pandemi. Jika terjadi kasus infeksi dari virus SARS-CoV-2, warga diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri.
"Benar, saya melihat begitu. Masyarakatnya santai-santai saja. Karena pertama, kalau kena Covid-19 sekarang ini kebanyakan mereka diminta isolasi mandiri," ungkap Daeng pada kanal YouTube MNC Trijaya, dikutip Tribunnews, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Bangga Penanganan Covid-19, Jokowi: Kita Miliki Gotong-royong, Negara Besar Tidak
Baca juga: COVAX Kirim 1 Miliar Vaksin COVID-19, Tapi Kesenjangan Masih Tinggi
Namun, berbeda dengan Abu Dhabi. Masyarakat yang ingin ke Abu Dhabi akan ada border terlebih dahulu. Kemudian dilakukan dites menggunakan PCR.
Bisa juga saat memasuki daerah Abu Dhabi dilakukan verifikasi menggunakan aplikasi yang tersambung di handphone. Tujuannya untuk mengetahui pelaku perjalanan tersebut sakit atau tidak.
"Kalau Abu Dhabi juga ada ketat aturannya. Misalnya pegawai negeri, masuk kerja kalau sudah vaksin booster. Kedua setiap minggu tes PCR. Jadi banyak hal-hal abu dhabi. Tapi Dubai lebih longgar," kata Husin menambahkan.
Terkait kebijakan, di Dubai memang tidak jauh berbeda, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan sebagainya. Namun Husin mengatakan jika di Dubai, masyarakat jauh lebih longgar.
"Artinya masker iya, tapi tempat makan cukup rame lah," pungkas Husin.