Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Epidemiologi Sebut Strategi Lockdown jadi Opsi Paling Berat Untuk Dipilih

Strategi Lockdown saat ini menjadi opsi yang berat saat ini. Apa lagi masyarakat saat ini sudah masuk pada tahun ketiga di pandemi Covid-19.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pakar Epidemiologi Sebut Strategi Lockdown jadi Opsi Paling Berat Untuk Dipilih
WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Warga berolahraga di alun-alun Kota Tangerang, yang saat ini mulai diujicoba pembukaannya untuk umum pada Jumat (12/11/2021). Uji coba pembukaan lokasi favorit warga Kota Tangerang untuk berolahraga maupun rekreasi keluarga ini seiring adanya pelonggaran pada PPKM Level 1 ini dan upaya ini mendapat sambutan yang luar biasa di masyarakat yang sudah lama menanti pembukaan tempat ini pasca ditutup karena pandemi dan adanya revitalisasi kawasan ini. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Strategi Lockdown saat ini menjadi opsi yang berat saat ini. Apa lagi masyarakat saat ini sudah masuk pada tahun ketiga di pandemi Covid-19.

Hal ini diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman Indonesia.

Menurutnya strategi lockdown memiliki efektifitas yang kurang.

"Jadi pemilihan strategi yang akhirnya diambil adalah 3T yaitu testing, treacing dan treatment," ungkapnya pada Tribunnews, Sabtu (22/1/2022).

Selain itu, protokol kesehatan perlu digencarkan dan diikuti oleh program percepatan vaksinasi Covid-19. Ia pun menyebutkan jika saat ini pintu masuk di Australia pun sempat dibuka.

Baca juga: Vaksin Setidaknya Butuh 10 Tahun Agar Bisa Diberikan pada Masyarakat, Namun?

Namun hal itu sempat membawa dampak yang tidak baik.

BERITA REKOMENDASI

Yaitu terjadi trend kenaikan kasus Covid-19.

"Tapi pintu masuk udah mulai longgar dibuka. Jadi mereka gak milih strategi lockdown. Sudah 14 kali dilakukan di sini. Indonesia harus belajar dari pengalaman buruk Australia.

Pelonggaran pintu masuk membuat virus bersirkulasi bebas tidak terkendali. Risiko ini rawan bagi Indonesia.

Tanpa deteksi dan protokol kesehatan yang kuat, vaksinasi Covid-19 di atas 80 persen tetap membuat korban berjatuhan dan berdampak pada angka kematian.

Di sisi lain, meski tidak sebesar varian Delta, ada hal buruk lain yang ditimbulkan, yaitu dampak Long Covid-19.

Di sisi lain, kasus varian Omicron sulit terdeteksi. Belum lagi sebagian masyarakat ada yang belum divaksinasi dengan dosis penuh.

"Di Indonesia masih banyak yang belum divaksinasi penuh. Ini yang berbahaya," pungkas Dicky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas