90,1 Persen Kasus Covid-19 Adalah Transmisi Lokal
Empat pekan terakhir, Kemenkes umumkan jumlah kasus konfirmasi covid-19 secara nasional terus meningkat dan didominasi kasus transmisi lokal.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Empat pekan terakhir, yaitu sejak 1 hingga 22 Januari 2022 Kementerian Kesehatan umumkan jumlah kasus konfirmasi covid-19 secara nasional terus meningkat.
Proporsi kasus didominasi transmisi lokal, tidak lagi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Pada 22 Januari 2022 sebanyak 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal.
Baca juga: Satu Keluarga Berjumlah 7 Orang di Sragen Positif Covid-19
Baca juga: Aktor Cilik Pemain Film Danur Meninggal Saat Usianya 12 Tahun, Penyebabnya Bukan Covid-19
Selanjutnya, data terakhir dari Kemenkes menunjukkan kasus konfirmasi di Indonesia sebanyak 1.626 kasus.
Sekitar 20 pasien di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan 2 pasien meninggal dunia.
Di sisi lain Budi mengajak masyarakat untuk tidak perlu panik. Tapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularannya tinggi.
"Kita perlu, memastikan protokol kesehatan tetap berjalan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers virtual, Senin (25/1/2022).
Untuk memaksimalkan protokol kesehatan, data PeduliLindungi boleh dibuka publik sehingga masyarakat bisa melihat lokasi-lokasi mana yang menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Hal ini dapat membantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi di fasiltas publik maupun di kantor.
Di samping itu, pemerintah juga terus gencarkan pelaksanaan surveilans. Karena kasus Omicron semakin banyak maka tidak semuanya menggunakan metode genome sequencing.
Pasalnya metode genome sequencing akan lebih diarahkan untuk menganalisa pola penyebaran kasus Omicron.
“Untuk tracing kasus kita akan menggunakan PCR yang lebih cepat dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron. SGTF sudah kita distribusikan dan akan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah,” ucap Menkes Budi.
Upaya tersebut harus didukung dengan vaksinasi. Pemerintah akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi terutama untuk Lansia.
“Kami juga tekan kan karena paling banyak kasus Omicron terjadi di DKI Jakarta dan Jabodetabek, maka dalam 23 minggu ke depan kita akan mempercepat vaksinasi di sana,” pungkas Menkes Budi.
Apa yang disampaikan oleh Budi, sejalan dengan Menkes, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia mengatakan kasus yang disebabkan oleh para pelaku perjalanan luar negeri sudah berada di bawah 10% dari total kasus nasional.
Karenanya, transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibandingkan waktu sebelumnya.
Data dari berbagai negara hari ini bahwa varian Omicron menunjukkan risiko perawatan dan juga tingkat kematian yang cukup rendah.
Namun memiliki kecepatan penularan yang tinggi yang menyebabkan jumlah kasus harian meningkat tajam dan berpotensi untuk meningkatkan jumlah perawatan di rumah sakit dalam waktu dekat.
“Dalam seminggu terakhir ini kasus harian terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang kami himpun kasus di Jawa – Bali kami identifikasi bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (24/1/2022).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.