Pemerintah: Omicron Muncul, Bukan Berarti Varian Sebelumnya Hilang, Masyarakat Harus Tetap Waspada
Ditambah lagi sekarang ini ada varian Omicron yang bersifat cepat menular. Jadi mesti benar-benar mesti waspada.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemunculan varian Omicron bukan berarti varian lain langsung menghilang.
Demikian hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro.
"Dengan adanya varian Omicron, sebenarnya, varian lain juga gak langsung hilang. Jadi apa pun variannya, Alpha, Delta dan sebagainya, saat ini masih ada di sekitar kita," ungkap Reisa pada siaran Radio RRI, Rabu (26/1/2022).
Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk berhati-hati.
Baca juga: Update: Total Kasus Omicron di Indonesia Jadi 1.766 Orang
Terutama pada varian sebelumnya yaitu Delta. Karena dapat menyebabkan gejala penyakit yang berat.
Ditambah lagi sekarang ini ada varian Omicron yang bersifat cepat menular. Jadi mesti benar-benar mesti waspada.
"Saat ini yang mendominasi dunia adalah varian Omicron. Saat ini di dunia memang banyaknya varian Delta dan Omicron. Untuk mengetahui bedanya dengan melakukan pemeriksaan PCR," kata Reisa menambahkan.
Untuk saat ini pemeriksaan PCR masih menjadi standar terbaik dalam mendiagnosis konfirmasi kasus Covid-19. Apa lagi bagi mereka yang disertai gejala berkaitan dengan Covid-19.
Baca juga: Pfizer Mulai Uji Klinis Vaksin untuk Omicron, Targetkan Siap pada Maret 2022
"Misalnya batuk, demam, kontak erat dan pernah perjalanan ke keluar negeri. Harus melakukan PCR. Hasil yang positif, akan dikirim lagi untuk dilakukan pemeriksaan whole genomic sikeunsing untuk mengetahui jenis varian apa," papar Reisa.
Sejauh ini, varian Omicron masih bisa dideteksi oleh PCR.