Kasus Covid-19 Tembus 7 Ribu Sehari, Ketua Satgas IDI Sarankan Sekolah Kembali Online
Ketua Satgas covid-19 IDI Prof. Zubairi Djoerban meminta pemerintah segera menghentikan sementara PTM 100 persen di daerah dengan zona merah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Penanganan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban meminta pemerintah segera menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di daerah dengan zona merah.
Pasalnya kini kasus Covid-19 terus meningkat, dimana pada Rabu (26/1) kasus tembus 7 ribu dalam sehari.
Ia menilai, sekolah tatap muka kini sudah tak aman lagi bagi anak-anak.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tembus 7 Ribu, Satgas IDI Ingatkan PTM Tak Lagi Aman
Baca juga: 8 Sekolah Ditutup, PTM di Depok Tetap 100 Persen, Kemungkinan PPKM Level 3, Satgas Covid-19 Was-was
"Tembus 7.000 kasus per hari ini (26/1/2022). Sementara positivity rate lampaui 10%. Ini indikator bahwa sekolah tatap muka tidak lagi aman," kata dia seperti dikutip dari akun twitter pribadinya, Kamis (27/1/2022).
Prof Zubairi menyebut, anak-anak masih memiliki pilihan untuk kembali belajar berbasis online.
Lebih lanjut, selain meminta menghentikan sementara PTM 100 persen, dokter spesialis penyakit dalam ini juga meminta pemerintah segera menaikkan level pembatasan sosial yang lebih tinggi.
"Ada pilihan pembelajaran jarak jauh. Mohon dipertimbangkan untuk menghentikan sementara PTM 100% dan menaikkan PPKM ke level lebih tinggi," imbuhnya.
"Sebagai tambahan. Ada baiknya di daerah-daerah merah Covid-19 kembali ke sekolah virtual. Sedangkan yang positivity rate-nya rendah, masih dimungkinkan untuk tetap PTM. Ingat, keterisian rumah sakit telah naik lebih dari 30 persen saat ini," tambah Zubairi.