Nyaris Tembus 10 Ribu, Berikut Sebaran 9.905 Kasus Covid di Indonesia pada Hari Ini: DKI Tertinggi
Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Jumat (28/1/2022) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 9.905 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.319.175 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Informasi ini disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Jumat sore. Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kasus Corona 28 Januari: Positif Covid-19 Tambah 9.905, Kasus Aktif Capai 43.574
DKI Jakarta masih membukukan tambahan kasus harian terbanyak, yaitu 4.558. Disusul Jawa Barat (2.313) dan Banten (1.754).
Berikut sebaran Corona di Indonesia, Jumat (28/1/2022):
DKI Jakarta: 4.558 kasus
Jawa Barat: 2.313 kasus
Banten: 1.754 kasus
Jawa Timur: 318 kasus
Bali: 311 kasus
Jawa Tengah: 161 kasus
DI Yogyakarta: 69 kasus
Papua: 55 kasus
Sumatera Utara: 42 kasus
Kalimantan Timur: 42 kasus
Kalimantan Barat: 31 kasus
Kalimantan Selatan: 31 kasus
Lampung: 30 kasus
Nusa Tenggara Timur: 27 kasus
Sulawesi Selatan: 25 kasus
Sulawesi Utara: 21 kasus
Sumatera Selatan: 20 kasus
Riau: 16 kasus
Maluku: 15 kasus
Bangka Belitung: 14 kasus
Sumatera Barat: 9 kasus
Kepulauan Riau: 9 kasus
Bengkulu: 6 kasus
Kalimantan Tengah: 5 kasus
Sulawesi Tengah: 5 kasus
Jambi: 4 kasus
Nusa Tenggara Barat: 4 kasus
Gorontalo: 1 kasus
Maluku Utara:1 kasus
Penularan lokal mendominasi
Kasus Covid-19 naik signifikan beberapa hari terakhir.
Pemerintah membeberkan penyebab kenaikan tersebut.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat.
Tercatat pada Kamis 27 Januari 2022 total 8.077 kasus.
Sehari sebelumnya, Rabu 26 Januari 2022, kasus positif Covid-19 sebanyak 7.010 kasus.
Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia tersebut disebabkan beberapa hal.
"Transmisi lokal mendominasi terjadinya kasus hari ini. Hal ini kemungkinan besar disebabkan masih tingginya mobilitas di masyarakat dan abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan sehingga persebaran transmisi begitu cepat," kata Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi dalam pernyataannya kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).
Jodi menjelaskan, pemerintah dalam hal ini terus mengimbau masyarakat untuk meminimalkan mobilitas ke luar rumah bila tidak terlalu penting.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Sederet Pihak Minta PTM Dihentikan, Kembali Pembelajaran Jarak Jauh
"Anjuran ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk mencegah terjadinya keparahan akibat penularan.
Dia menambahkan, pemerintah juga menyarankan masyarakat yang sudah memiliki tiket booster vaksin agar segera melakukan vaksinasi di gerai-gerai yang sudah disediakan pemerintah.
"Apa yang dikerjakan oleh pemerintah tentunya harus dilakukan dengan tepat dan terukur," jelasnya.
Dia mengatakan, asesmen level tiap minggu menjadi kunci untuk mengontrol pergerakan masyarakat dan ruang publik.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dari asesmen inilah nantinya setiap kebijakan baik kewajiban maupun larangan akan berlaku ketika asesmen level diberlakukan.
"Pemerintah akan tetap menggunakan alat ini sebagai kontrol," pungkasnya.
Mayoritas di Jakarta
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan 75 persen dari total 8.077 kasus positif Covid-19 di Indonesia adalah varian Omicron.
"Dari delapan ribu yang positif sekarang, kira-kira 75 persen Omicron," kata Budi dalam Konferensi Pers yang disiarkan di Youtube Kementerian Kesehatan, Kamis (27/1/2022).
Perkiraan tersebut diungkapkan Budi berdasarkan data yang ia dapat dari Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Laboratorium.
Budi mengungkapkan, dari 259 sampel yang diterima GSI dari DKI Jakarta, 250 sampel di antaranya adalah Omicron.
Baca juga: Kemenkes Terbitkan Sertifikat Vaksin Covid-19 Sesuai Standar WHO, Dapat Diakses di Pedulilindungi
"Saya baru dapat data hari ini dari GSI, Lab diluar Balitbangkes. Dia kirim 259 sampel yang dia terima dari DKI, 250 Omicron," terang Budi.
Sehingga Budi memperkirakan bahwa kasus Covid-19 di DKI Jakarta sebagian besarnya adalah Omicron.
"Jadi feeling saya, balik lagi ke feeling ya, mesti jujur saya bilang. Feeling saya sebagian besar di DKI sudah Omicron," pungkasnya.