UPDATE Corona Indonesia 27 Januari 2022: Tambah 8.077 Positif, 1.643 Sembuh, 7 Meninggal
Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Kamis (27/1/2022).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Kamis (27/1/2022).
Kemarin terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 8.077 kasus.
Sebelumnya, Rabu (26/1/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 7.010.
Hal ini berarti terjadi penambahan lebih dari seribu kasus dibanding Rabu lalu.
Bertambahnya 8.077 kasus itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.309.270 kasus, dari sebelumnya 4.301.193 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data Satgas Covid-19 yang diterima Tribunnews.com pada Kamis sore pukul 16.51 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak pasien Covid-19 dinyatakan 1.643 sembuh.
Baca juga: Bobby Nasution Meminta Rumah Sakit Siapkan Tempat Tidur untuk pasien Covid
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.129.305, dari sebelumnya yang sebanyak 4.127.662 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 7 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 144.261 dari yang sebelumnya 144.254 pasien.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Efek Vaksin Covid-19 pada Anak Disebut Lebih Rendah Ketimbang Orang Dewasa
Ketua Satgas IDI Sarankan Sekolah Kembali Online
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua Penanganan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, meminta pemerintah segera menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di daerah dengan zona merah.
Pasalnya, kini kasus Covid-19 terus meningkat, dimana pada Rabu (26/1/2022) kasus tembus 7 ribu dalam sehari.
Ia menilai, sekolah tatap muka kini sudah tak aman lagi bagi anak-anak.
"Tembus 7.000 kasus per hari ini (26/1/2022). Sementara positivity rate lampaui 10%. Ini indikator bahwa sekolah tatap muka tidak lagi aman," kata dia seperti dikutip dari akun twitter pribadinya, Kamis (27/1/2022)
Baca juga: Pulang ke Cirebon dari Jakarta, Satu Keluarga yang Terdiri dari 5 Orang Terkonfirmasi Covid-19
Prof Zubairi menyebut, anak-anak masih memiliki pilihan untuk kembali belajar berbasis online.
Lebih lanjut, selain meminta menghentikan sementara PTM 100 persen, dokter spesialis penyakit dalam ini juga meminta pemerintah segera menaikkan level pembatasan sosial yang lebih tinggi.
"Ada pilihan pembelajaran jarak jauh. Mohon dipertimbangkan untuk menghentikan sementara PTM 100% dan menaikkan PPKM ke level lebih tinggi," imbuhnya.
"Sebagai tambahan. Ada baiknya di daerah-daerah merah Covid-19 kembali ke sekolah virtual. Sedangkan yang positivity rate-nya rendah, masih dimungkinkan untuk tetap PTM. Ingat, keterisian rumah sakit telah naik lebih dari 30 persen saat ini," tambah Zubairi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)