Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19 saat Imlek, Pemprov DKI Larang Perayaan Imlek yang Picu Kerumunan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan kegiatan perayaan Imlek yang menimbulkan kerumunan dilarang untuk diadakan di Jakarta.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan kegiatan perayaan Imlek yang menimbulkan kerumunan dilarang untuk diadakan di Jakarta.
Larangan tersebut dilakukan demi mencegah adanya kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta.
Terlebih saat ini kasus varian Omicron jumlahnya terus bertambah di Jakarta.
"Kita tahu di hari-hari besar, di hari libur selalu ada peningkatan. Kami sudah minta tidak boleh ada kegitan perayaan yang dapat menimbulkan kerumunan, yang dapat mengakibatkan terjadi penularan," kata Riza dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Pasien Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Tambah 107, Total Capai 4.590 Orang
Riza menuturkan, berdasarkan data yang diterimanya, kasus Omicron di Jakarta sudah mencapai 2.525 kasus.
Dari 2.525 kasus ini, 45 persen di antaranya berasal dari penularan lokal.
"Ini kalau Omicron angka terakhir 2.525," ungkap Riza.
Sementara itu untuk pelaksanaan vaksinasi booster di Jakarta sudah mencapai angka 14.910.
Riza pun berjanji akan terus meningkatkan percepatan vaksin booster di Jakarta.
Baca juga: Menu Makanan yang Harus Dikonsumsi Pasien Covid-19 yang Isoman Menurut Ahli Gizi
"Boosternya sudah 514.910. Ini kita tingkatkan percepatan," imbuhnya.
Lebih lanjut Riza meminta warga Jakarta untuk tidak khawatir, terutama terkait ketersediaan tenaga kesehatan, obat-obatan, serta vaksin.
Karena ketersediaan tenaga kesehatan, obat, vaksin dan kebutuhan lainnya di Jakarta sudah lebih dari cukup.
"Tenaga kesehatan, obat-obatan, vitamin, oksigen, laboratorium, PCR, vaksin, tidak usah khawatir, di Jakarta lebih dari cukup," pungkasnya.
Baca juga: Covid-19 di Depok Naik Lagi, Wali Kota Jamin Stok Tabung Oksigen Aman, Minta Ruang Rawat Diperbanyak
Mayoritas Kasus Kematian Akibat Covid-19 Berasal dari Jakarta