Menkes: Pasien OTG Omicroni dengan Batuk, Pilek, dan Sedikit Demam Tak Perlu Dirawat di Rumah Sakit
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau, masyarakat yang terpapar Covid-19 tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan agar melakukan isom
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau, masyarakat yang terpapar Covid-19 tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan agar melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah.
Ia menuturkan, rumah sakit akan diprioritaskan bagi pasien dengan kategori gejala sedang, berat, hingga kritis.
Hal ini merespons, lonjakan kasus Covid-19 karena Omicron yang diprediksi akan jauh lebih tinggi daripada varian Delta pada akhir Februari mendatang.
"Kami mengimbau jika OTG tidak usah dirawat di rumah sakit, di rumah saja," kata dia dalam konferensi pers virtual, Senin (31/1/2022).
Ia memaparkan, dari kasus Omicron yang ada, 85 persen pasien dinyatakan sembuh, atau hanya 8-10 persen kasus pasien sedang, berat, atau kritis yang membutuhkan oksigen.
Artinya, tingkat kesembuhan paparan Omicron jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Delta.
Baca juga: Pangdam Mayjen Untung Budiharto Cek Rusun Daan Mogot untuk Isolasi OTG, Siap Tampung 1.500 Pasien
"Jadi kalau ringan-ringan itu artinya saturasi tetap di atas 95 persen di rumah saja. Ada batuk, pilek, demam sedikit selama saturasi di atas 95% di rumah saja. Biarkan rumah sakit menjadi tempat dimana saudara-saudara kita yang parah, yang berat, yang sedang kritis, yang membutuhkan oksigen dirawat di sana," ungkap mantan wamen BUMN ini.
Ia mengatakan, pasien Omicron dengan gejala ringan seperti batuk, pilek, sedikit demam, juga tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Pakar Epidemiologi Anjurkan OTG atau Gejala Ringan Covid-19 Lakukan Isoman dengan Pengawasan
"Saturasi masih di atas 94 persen, 95 persen dirawat saja di rumah, di rumah sakit diberikan untuk orang-orang memang yang membutuhkannya," kata Budi.