BOR di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mencapai 60 Persen, Rusun Daan Mogot Disiapkan untuk Tempat Isoman
Tingkat keterisian tempat tidur pasien atau bed occupancy rate (BOR) di RSDC Kemayoran saat ini sudah mencapai 60 persen.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat keterisian tempat tidur pasien atau bed occupancy rate (BOR) di RSDC Kemayoran saat ini sudah mencapai 60 persen.
Hal tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah pasisen Covid-19 di wilayah DKI Jakarta belakangan ini.
Saat ini, BOR terkait Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 60 persen.
Sementara, BOR di ruangan intensive care unit (ICU) sebesar 28 persen.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, Rumah Susun (Rusun) Daan Mogot, Jakarta Barat disiapkan menjadi cadangan tempat isolasi mandiri (isoman) bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kita sudah antisipasi di RSDC Kemayoran yang sekarang BOR-nya sudah 60 persen. Sudah kita siapkan untuk satelitnya yaitu di Pademangan. Demikian pula kita sudah siapkan sebagai cadangan adalah Rusun Daan Mogot yang apabila meningkat terus kita akan bisa untuk penampungan covid," kata Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Untung Budiharto di Makodam, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Kasus Positif di Jakarta Tembus 10 Ribu Sehari, Jenazah Pasien Covid-19 kembali Ramai ke TPU Rorotan
Terdiri dari sekitar 500 kamar, Rusun Daan Mogot diperkirakan bisa menampung hingga 1.040 pasien Covid-19.
Sementara untuk RSDC Wisma Atlet Pademangan hanya bisa menampung sekitar 5 ribu pasien Covid-19.
"Di sana ada 500 sekian kamar bisa untuk 1.040 (pasien). Saya kira kalau dilihat dari perkembangannya sekarang kenaikannya sekitar 2 persen 3 persen maka pada puncak nanti terakhir saya kita bisa mengantisipasi asal tidak panik," katanya.
Baca juga: Tito Karnavian Minta Pemda Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19
Kendati begitu, Mayjen TNI Untung mengimbau para pasien Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan dapat menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing.
Sehingga, fasilitas kesehatan hingga rumah sakit rujukan bisa mendahulukan dan memprioritaskan pasien Covid-19 dengan gejala sedang sampai berat.
"Anjuran Menteri Kesehatan untuk problem kesehatan ditaati. Kemudian bagi yang sakit tanpa gejala dan gejala ringan dirawat di rumah masing-masing secara mandiri atau isoter di tempat masing-masing, di daerah masing-masing," katanya.