Jalankan Amanat Presiden, BIN Lanjutkan Percepatan Vaksinasi Covid-19
Edmil memaparkan, atas perintah Presiden, BIN mengambil porsi untuk terlibat langsung menangani Covid-19
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan pencapaian target vaksinasi melebihi 318 juta suntikan.
“Indonesia pernah mengalami kondisi sangat mengerikan di satu titik. Kami harus memonitor seluruh dinamika perkembangan ini di dalam negeri,” ujar Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri Badan Intelijen Negara (BIN), Mayjen TNI Edmil Nurjamil salam diskusi daring bertajuk ‘Percepatan Vaksinasi dan Peran Teknologi,' Kamis (3/2/2022).
Edmil memaparkan, atas perintah Presiden, BIN mengambil porsi untuk terlibat langsung menangani Covid-19.
Pertama, melakukan percepatan vaksinasi untuk menuju kekebalan komunal bekerja sama dengan TNI/Polri, institusi pemerintah di 34 provinsi.”
Strategi yang dilakukan BIN sesuai arahan Kepala BIN Budi Gunawan adalah mendatangi langsung atau door to door ke setiap rumah warga.
Hal ini dilakukan BIN untuk menyasar masyarakat atau daerah yang belum tersentuh oleh sentra vaksinasi, termasuk anak-anak sekolah.
Baca juga: BREAKING NEWS : Bus Pariwisata Keluar Jalur Lalu Tabrak Tebing di Bantul, 4 Orang Dikabarkan Tewas
Juga, melakukan vaksinasi di daerah permukiman kumuh, hingga ke daerah-daerah terpencil, terluar, dan sulit dijangkau.
“BIN menjalankan kebijakan bahwa hingga Desember 2022 diharapkan target 25 juta vaksinasi untuk semua golongan bisa tercapai. Bahkan, jika memadai insya Allah bisa di atas 25 juta,” ungkap Edmil.
Dalam kondisi sangat mendesak (extra ordinary), Indonesia membutuhkan kesiapan organisasi semacam BIN yang punya kecepatan tinggi dalam mencapai daerah terpencil, selain TNI/Polri.
Hal tersebut diutarakan oleh Marcelino Pandin, Wakil Ketua Umum AAKI (Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia).
“Selain kesiapan organisasi, BIN juga memiliki disposisi (sikap) yang sama terhadap vaksinasi mulai dari pimpinan puncak hingga ke daerah bahwa vaksin itu baik. Juga, memiliki sumber daya yang mampu memobilisasi, birokrasi yang pendek dan efisien sehingga mampu menggelar operasi vaksinasi dengan cepat. Terakhir, memiliki jaringan komunikasi yang luas dan mengakar ke tokoh-tokoh nasional dan lokal sehingga bisa menembus sekat-sekat sosial masyarakat dan mengatasi resistensi,” ucap Marcelino.
Inovasi teknologi juga menjadi perhatian BIN dalam mendukung percepatan program vaksinasi ini.
Seperti dijelaskan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BIN, Armi Susandi, “BIN dalam waktu singkat bisa mengembangkan sistem informasi PREMISE (Prediksi Pandemik Virus Covid-19) bekerja sama dengan ITB. Ini satu-satunya di Indonesia sistem informasi yang lengkap sekali, bagaimana prediksi Covid-19 secara digital, yang bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.”
Lalu BIN membuat aplikasi untuk pengelolaan vaksin, yakni bernama CORVIS (Covid-19 Response and Prevention System).