Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khawatir Lakukan Isolasi Mandiri? Pemerintah Sarankan Lakukan ini

Ketika batuk, pilek, demam, atau kita ternyata habis kontak erat dengan habis positif, harus melakukan wajib tes swab PCR

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Khawatir Lakukan Isolasi Mandiri? Pemerintah Sarankan Lakukan ini
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Reisa Brotoasmoro 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sebagian masyarakat masih menyimpan rasa takut untuk melakukan isolasi mandiri (Isoman).

Pasalnya pada gelombang kedua karena Delta, tahun lalu ada yang meninggal saat berada di rumah. 




Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro pun menanggapi rasa kekhawatiran tersebut.

Menurutnya, rasa was-was pasti ada. Apa ada rasa khawatir bisa menularkan pada keluarga terdekat.

"Tapi pertama, ketika mengalami gejala apa pun. Ketika batuk, pilek, demam, atau kita ternyata habis kontak erat dengan habis positif, harus melakukan wajib tes swab PCR," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Senin (7/2/2022).

Selain itu mulai memastikan diri apa bisa menjalankan isoman atau tidak.

Baca juga: Pasien Omicron Gejala Ringan dan OTG Bisa Isoman di Rumah, Wajib Penuhi 3 Syarat

BERITA TERKAIT

Selebihnya kalau tidak memiliki gejala atau ringan, serta sarana dan prasarana memadai, cukup isoman di rumah saja.

Reisa pun menghimbau agar orang-orang membutuhkan yang mendapatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit. Ini bertujuan agar tenaga kesehatan dan perawat di rumah sakit tidak sampai kewalahan.

"Supaya bisa menyelamatkan mereka semua yang bergejala lebih berat. Dibandingkan yang ringan ini. Jadi memastikan supaya yang bergejala klinis ini memang mendapatkan perawatan yang tepat di rumah sakit," kata Reisa menambahkan.

Bagaimana dengan pasien yang berada di rumah? Tentu untuk mencegah hal yang tidak diinginkan diharuskan ada pemantauan dari pihak terkait. 

Kementerian kesehatan pun telah bekerjasama dengan banyak telemedicine. Kemudian banyak fasilitas dari konsultasi online yang tersedia saat ini. 

"Manfaatkan konsultasi online ini, bisa dari tenaga puskesmas atau rumah sakit terdekat. Dan bisa juga dengan telemdecine untuk melaporkan kondisi kita setiap hari," papar Reisa lagi. 

Dari layanan telemedecine, pasien yang jalani isoman bisa mendapatkan vitamin dan obat-obatan secara gratis. Pasien juga bisa menerima obat yang harus diterima sesuai kondisi dan gejala. 

"Gak sembarangan lagi. Apa lagi Cuma dengerin dari kata orang. Itu bahaya juga. harus disesuaikan dengan kondisi gejala masing-masing. Lebih baik mamfaatkan konsultasi online kalau gejala ringan-ringan saja," pungkas Reisa. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas