BREAKING NEWS Update Corona 11 Februari 2022: Tambah 40.489 Kasus, Total 4.708.043 Orang
Breaking News update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Jumat (11/2/2022).
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am Sholeh dalam konferensi pers yang disiarkan Kompas Tv, Kamis (10/2/2022).
"Penetapan fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang produk vaksin Covid-19 yakni Vaksin Merah Putih yang di kembangkan oleh Universitas Airlangga Surabaya bekerjasama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia."
"Pengembangan sudah dilakukan dan sedang di dalam proses uji klinis oleh rekan-rekan tim peneliti dan juga produsen."
"Atas permohonan tersebut, maka sesuai dengan mekanisme yang ada di Majelis Ulama Indonesia, teman-teman auditor dari LP Pom MUI melakukan pemeriksaan baik dokumen maupun pemeriksaan lapangan terkait dengan komposisi dan juga proses produksi di pabriknya di daerah Bogor Jawa Barat," kata Asrorun Ni'am.
Sebelumnya, dalam proses pengembangannya, Asrorun Ni'am menyebut telah dilakukan konsultasi dalam aspek kehalalan terlebih dahulu.
Baca juga: Efek Samping 6 Vaksin Booster yang Ada di Indonesia
Baca juga: Tingkat Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Ibu Kota Sudah Mencapai Angka 60 Persen
"Dan setelah berhasil dikembangkan pihak Universitas Airlangga bersama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia mengajukan fatwa terkait dengan kehalalan produk," terang Asrorun Ni'am.
Atas permohonan tersebut, Tim auditor LP Pom Majelis Ulama Indonesia melaporkan hasil ke pimpinan komisi fatwa MUI.
"(Tujuannya), untuk memperoleh telaahan dan juga kajian dari aspek keagamaannya," lanjut Asrorun Ni'am.
Hingga pada akhirnya pada tanggal 7 Februari 2022, MUI menyelenggarakan rapat pleno untuk membahas fatwa tentang produk vaksin Covid-19 yaitu Vaksin Merah Putih.
Penetapan ini, kata Asrorun Ni'am, sebagai wujud dukungan dari MUI untuk mewujudkan vaksin Covid-19 yang halal dan aman.
MUI juga mendukung pembuatan vaksin ini karena buatan Indonesia.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Arif Fajar Nasucha)