Satgas Covid-19 Sebut Orang Tanpa Gejala Dapat Menyumbang Penularan Covid-19
Seseorang yang terinfeksi Covid-19 tanpa bergejala atau OTG tetap mampu menularkan pada orang lain jika tidak melakukan isolasi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seseorang yang terinfeksi Covid-19 tanpa bergejala atau OTG tetap mampu menularkan pada orang lain jika tidak melakukan isolasi.
Hal ini diingatkan kembali oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.
"Faktanya, tidak semua kasus positif di lapangan dapat terscranning 100 persen. Dalam kondisi pandemi, testing menjadi tolak ukur tunggal penentuan diagnostik sebuah penyakit," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Ini Ciri-Ciri Gejala Omicron, OTG dan Ringan Diimbau untuk Isoman
Baca juga: Pasien Covid-19 Omicron Gejala Ringan dan OTG Bisa Isoman di Rumah, 3 Syarat Wajib Dipenuhi
Di lapangan, tidak semua orang melakukan tes. Perlu diketahui berdasarkan gejala klinis, kasus positif bisa kasus bergejala, tanpa gejala.
Hal ini berarti orang tampak sehat belum tentu terbebas dari Covid-19.
Menurut Wiku, secara global, jumlah kasus positif dengan gejala, lebih sedikit persentasenya dari pada kasus bergejala.
Mayoritas ahli sepakat, dengan kasus bergejala, masih lebih infeksius atau menular dibandingkan kasus gejala.
"Studi lain menujukkan munculnya peluang kasus positif pada kontak erat, kasus positif tanpa gejala sekitar 3-25 persen lebih rendah dibandingkan kontak erat kasus positif bergejala," kata Wiku menambahkan.
Mengingat gejala seperti batuk, bersin dapat memperbesar peluang penularan dibandingkan orang yang tidak batuk dan bersin.
"Walau begitu lebih sedikit dan tidak menular dibandingkan kasus tidak bergejala, jika tidak diantisiapsi dengan baik akan ada kenaikan kasus secara signifikan," tegasnya.
Wiku pun menambahkan, berdasarkan delapan studi di Cina, OTG dapat menyumbangkan 24 persen dari keseluruhan penularan yang terjadi populasi.
"Hal paling penting orang tanpak sakit akan cenderung mengisolasikan dirinya. Dengan fakta ini, sikap bijak adalah menerapkan protokol kesehatan secara menyeluruh baik orang sehat dan sakit," pungkasnya.