Epidemiologi Unair: Jika Ingin Status Pandemi Berganti Endemi, Penularan Covid-19 Harus Berhenti
Penurunan kasus beberapa waktu lalu sempat menerbitkan harapan akan pergantian kasus, dari pandemi menjadi endemi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penurunan kasus beberapa waktu lalu sempat menerbitkan harapan akan pergantian kasus, dari pandemi menjadi endemi.
Namun kini gelombang tiga sedang terjadi. Dan ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat. Apakah endemi masih bisa terjadi usah gelombang ketiga ini?
Menurut Ahli Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo, saat ini tanah air masih berstatus pandemi.
"Tentu ini belum endemi. Kemarin kita sempat hampir endemi. Tetapi naik lagi karena Omicron. Dan omicron munculnya dari luar Indonesia," ungkap Windhu pada webinar virtual, Sabtu (12/2/2022).
Apa lagi saat ini masih terus terjadi penularan.
Kondisi ini membuat mutasi virus tidak dapat terelakkan. Mutasi muncul karena terjadinya transmisi.
Baca juga: Pakar: Meski Nanti Beralih Menjadi Endemi, Masalah Kesehatan Masih Tetap Ada
Windhu pun mengatakan jika ingin tidak ada varian baru lagi, maka jangan memberikan kesempatan terjadinya penularan. Protokol kesehatan menjadi perisai utama dalam mencegah penularan.
Sedangkan perisai kedua adalah vaksin Covid-19 dosis lengkap.
Tujuannya, meskipun tertular, tubuh tidak akan berada pada situasi kritikal atau meninggal.