Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertemu Menlu Perancis, Retno Marsudi Ungkap Tekad RI Jadi Hub Pengembangan Vaksin mRNA di Asia

Pengembangan vaksin mRNA menjadi satu hal yang dibahas dalam kunjungan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ke Paris, Perancis.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bertemu Menlu Perancis, Retno Marsudi Ungkap Tekad RI Jadi Hub Pengembangan Vaksin mRNA di Asia
Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bicara soal pengembangan vaksin mRNA saat bertemu Menlu Perancis. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Pengembangan vaksin mRNA menjadi satu hal yang dibahas dalam kunjungan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ke Paris, Perancis.

Pengembangan vaksin mRNA dibahas Retno saat bertemu dengan Menlu Perancis Jean-Yves Le Drian di Paris, Minggu (20/2/2022).

Perancis telah menyampaikan dukungan kepada Indonesia untuk menjadi salah satu hub dari pengembangan vaksin mRNA di Kawasan Asia.

Menurut Retno, perluasan produksi vaksin mRNA merupakan hal krusial dalam memastikan keadilan dan pemerataan vaksinasi di dunia.

“Dalam jangka panjang, kami ingin meningkatkan kapasitas produksi vaksin mRNA,” kata Retno dalam keterangannya.

Retno mengatakan hub ini penting agar negara-negara berkembang dapat mendorong pemerataan dan keadilan vaksinasi secara global.

Baca juga: Pandemi Covid-19 di Jepang Belum Mencapai Puncak, Jumlah Lansia yang Meninggal Terus Bertambah

Berita Rekomendasi

“Perluasan hub produksi dan transfer teknologi vaksin ke negara-negara berkembang dapat mendorong pemerataan dan keadilan vaksinasi dunia," ujar Retno.

Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Perancis sepakat untuk terus memperkuat kerjasama kesehatan.

Indonesia menghargai dukungan vaksin dari Perancis.

Sejauh ini Indonesia telah terima 6.3 juta dosis vaksin dukungan Perancis.

Baca juga: Jokowi Minta Angka Kematian akibat Covid-19 Ditekan Semaksimal Mungkin

Selain isu kesehatan, kedua Menlu juga membahas kerjasama bilateral yang lebih luas.

Antara lain di bidang transisi energi, hambatan perdagangan komoditi, Indo-pasifik dan pertukaran pandangan mengenai perkembangan di Ukraina dan Myanmar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas