Kabar Gembira! Epidemiolog Prediksi Tahun Ini Bisa Mudik Lebaran, Pemudik Disarankan Vaksin Booster
Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ketiga. Sudah hampir 3 kali lebaran juga, tradisi mudik tak seperti biasanya. Bagaimana tahun ini?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ketiga. Sudah hampir 3 kali lebaran juga, tradisi mudik tak seperti biasanya.
Lantas, bagaimana tahun ini? Bisakah mudik dilakukan tanpa bayang-bayang takut tertular covid-19?
Yuk simak ulasan Epidemiolog.
Baca juga: Ramadan Hampir Tiba, Pakar Epidemiologi Sebut Warga Bisa Mudik Asal Laksanakan Ketentuan Berikut
Baca juga: Vaksinasi Booster yang Digelar Wege di De Braga Targetkan Seribu Dosis Bagi Warga Bandung
Vaksinasi Jadi Proteksi, Ibadah Selama Ramadan Diharapkan Lancar
Ramadan sebentar lagi kembali datang dan artinya mobilitas pun diprediksi kembali tinggi.
Sedangkan mobilitas dan interaksi dapat menimbulkan terjadinya peningkatan setiap penyakit menular. Bukan hanya Covid-19.
Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman berpendapat, potensi ini hendaknya perlu diantisipasi dengan melakukan mitigasi mulai dari sekarang.
Dimulai dari membangun kesadaran protokol kesehatan, memperkuat mitigasi, deteksi dan proteksi.
Salah satu bentuk proteksi adalah vaksinasi Covid-19.
Tahun lalu, Ramadan dapat terlaksana dengan melakukan ibadah di masjid.
Kemungkinan hal itu bisa kembali terjadi di tahun ini dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang lebih besar.
Mudik Bisa Dilakukan, Vaksin Booster Jadi Syarat?
Jika hal itu sudah dipenuhi, maka menurut Dicky, ia optimis mudik bisa dilakukan tahun ini.
"Dan kalau kita sudah bisa lewati gelombang tiga yang didominasi varian Omicron, saya melihat potensi adanya acara tahunan mudik bisa dilaksanakan," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (23/2/2022).
Tapi Dicky menghimbau pemerintah untuk tetap memberikan pembatasan. Karena saat ini Indonesia belum keluar dari situasi pandemi.