Pengertian Endemi dan Hubungannya dengan COVID-19, Simak Penjelasan Berikut Ini!
Endemi ini merupakan istilah dimana suatu penyakit telah menjangkit di suatu wilayah, kemudian menjadi suatu penyakit yang lazim bagi masyarakat.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Virus corona akan menjadi suatu endemi di berbagai wilayah.
World Health Organization (WHO) sampaikan bahwa endemi Covid-19 bukan berarti akhir dari bahaya.
Endemi sendiri adalah istilah tentang suatu penyakit yang menjangkit suatu wilayah tertentu dan kemudian menjadi suatu hal yang dikenal lazim bagi masyarakat di negara atau wilayah tersebut.
Dikutip dari merriam-webster.com, endemi secara harfiah adalah "populasi".
Endemi berasal dari bahasa Yunani endēmos, yang bergabung dengan en, yang berarti "dalam," dan dēmos, yang berarti "populasi."
Endemi adalah istilah yang sering digunakan untuk mencirikan penyakit yang umumnya ditemukan di daerah tertentu, misalnya malaria, misalnya, dikatakan endemik di daerah tropis dan subtropis.
Endemi juga menjadi kata yang disebutkan oleh para pakar kesehatan atau ahli biologi sebagai keterangan tentang karakteristik spesies tumbuhan dan hewan yang ditemukan di daerah tertentu.
Baca juga: Vaksinasi Diprediksi Tetap Dilakukan Saat Pandemi Berubah Jadi Endemi
Baca juga: Epidemiolog Setuju Indonesia Tak Perlu Buru-buru Transisi ke Endemi Covid-19
Penyakit Endemi biasanya menyebar secara persisten dan teratur di suatu lokasi tertentu.
Virus corona pada awal-awal kemunculannya belum disebut sebagai endemi, namun para ahli percaya bahwa pada waktunya, pada akhirnya virus corona juga akan menjadi suatu endemi.
Menurut WHO, virus corona mungkin akan berakhir sebagai virus endemi, yang secara teratur menjangkit masyarakat di wilayah atau negara tertentu.
Dikutip dari health.com, langkah yang dapat diambil untuk mengantisipasi penyebarannya adalah dengan memberikan vaksinasi pada masyarakat di wilayah tertentu.
Tetapi pernyataan mengenai COVID-19 menjadi virus endemi ini masih bersifat hipotesis sementara.
Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 27 Februari 2022: Tambah 34.976 Kasus, 39.384 Sembuh, dan 229 Meninggal
Baca juga: Sebaran 34.976 Kasus Corona 27 Februari 2022: Jawa Barat Tertinggi, DKI Jakarta Urutan Ketiga
Setelah kemunculan varian baru omicron ini, muncul perdebatan mengenai hal tersebut.
Dikutip dari ndtv.com, varian Omicron dari Covid-19 ini dianggap jauh lebih menular daripada jenis sebelumnya, tetapi dampak penyakitnya dikatakan tidak begitu serius.