Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wamenkes: 50 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal Adalah Lansia dengan Komorbid

Wamenkes RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan 50 persen kematian di beberapa rumah sakit, disebabkan karena pasien Covid-19 memiliki komorbid berat

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Wamenkes: 50 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal Adalah Lansia dengan Komorbid
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan 50 persen kematian di beberapa rumah sakit, disebabkan karena pasien Covid-19 memiliki komorbid berat seperti diabetes, hipertensi, dan gagal jantung.

"Hasil audit kematian di rumah sakit menunjukkan bahwa mayoritas kasus meninggal tersebut adalah lansia dengan komorbid berupa diabetes hipertensi dan gagal ginjal," kata Dante dalam konferensi pers virtual, Senin (7/3/2022).

Selain itu, 50 persen pasien yang meninggal dengan komorbid tersebut berusia lanjut atau lansia dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

"Jadi tidak semuanya pasien meninggal karena Covid-19 tetapi ada juga yang meninggal dengan Covid-19," ungkap mantan dokter kepresidenan ini.

Sementara dari jumlah perawatan nasional di rumah sakit, Dante menuturkan terus menurun, 60 persen yang dirawat saat ini tidak bergejala atau gejala ringan.

Baca juga: 5 Provinsi Ini Masih Catatkan Kenaikan Kasus meski Tren Covid-19 Nasional Tunjukkan Penurunan

"Jadi sebenarnya sebagian besar kasus yang dirawat adalah kasus-kasus yang tidak memerlukan perawatan secara klinis medis," kata dia.

Berita Rekomendasi

Ia pun mengingatkan, vaksinasi yang sudah mencapai lebih dari 54 persen penduduk di Indonesia sudah menerima vaksinasi lengkap, agar diikuti dengan percepatan menjangkau vaksinasi booster.

"Kebijakan vaksinasi Booster yang kita sudah revisi yang tadinya 6 bulan setelah vaksinasi kedua sekarang sudah di revisi 3 bulan sesudah vaksinasi kedua, diharapkan bisa mempercepat terjadinya herd immunity di masyarakat," katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Masih Tinggi, Pemerintah Diminta Tak Buru-buru Ubah Pandemi ke Endemi

Ia pun meminta masyarakat tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena vaksin terbaik adalah vaksin yang paling cepat didapatkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas