Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebaran Corona 8 Maret 2022: Tertinggi Jawa Barat 7.194 Kasus, Disusul Jakarta 3.569 Kasus

Inilah update informasi sebaran konfirmasi positif akibat virus corona di 34 provinsi di Indonesia, Selasa (8/3/2022).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Inza Maliana
zoom-in Sebaran Corona 8 Maret 2022: Tertinggi Jawa Barat 7.194 Kasus, Disusul Jakarta 3.569 Kasus
Freepik
Update Covid-19 Indonesia: Sebaran 30.148 Kasus Corona 8 Maret 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah update informasi sebaran konfirmasi positif akibat virus corona di 34 provinsi di Indonesia, Selasa (8/3/2022).

Pada hari Selasa, tercatat jumlah pasien yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 bertambah sebanyak 30.148 pasien.

Jumlah ini lebih banyak dari jumlah angka pasien yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 pada hari sebelumnya, yakni 21.380 orang.

Dengan tambahan angka positif berjumlah 30.148 orang, maka total jumlah pasien yang terkonfirmasi positif akibat virus corona pada hari ini menjadi 5.800.253 orang.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 8 Maret 2022: Tambah 30.148, Total 5.800.253 Kasus

Dari data Satgas Covid-19, wilayah Jawa Barat memiliki tingkat kasus konfirmasi positif tertinggi dengan mencatatkan 7.194 orang.

Jumlah penambahan harian di wilayah ini mengalami kenaikan daripada hari sebelumnya, yakni 4.368 orang.

Provinsi selanjutnya penyumbang konfirmasi positif Covid-19 yakni Provinsi DKI Jakarta dengan 3.569 orang, jumlah ini naik dari sebelumnya sebanyak 2.693 orang.

Berita Rekomendasi

Provinsi ketiga yakni Jawa Timur yang mencatatkan 2.769 orang, sedangkan posisi keempat ada Jawa Tengah dengan 2.682 orang.

Urutan kelima adalah Provinsi DI Yogyakarta dengan jumlah korban sebanyak 1.916 orang.

Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 8 Maret 2022: Tambah 30.148 Positif, 55.128 Sembuh, 401 Meninggal

Berikut rincian data sebaran jumlah konfirmasi positif Covid-19 dari Satgas Covid-19, Selasa (8/3/2022):

- JAWA BARAT 7.194

- DKI JAKARTA 3.569

- JAWA TIMUR 2.769

- JAWA TENGAH 2.682

- DI YOGYAKARTA 1.916

- BANTEN 1.448

- NUSA TENGGARA TIMUR 1.349

Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 Sudah Diterima 12,8 Juta Orang di Indonesia

- KALIMANTAN TIMUR 1.299

- SUMATERA UTARA 942

- KALIMANTAN BARAT 675

- SULAWESI SELATAN 642

- BANGKA BELITUNG 616

- RIAU 594

- LAMPUNG 589

Baca juga: Update Covid-19 Global 8 Maret 2022: Jumlah Kematian di Seluruh Dunia Capai 6.025.084

- SULAWESI TENGAH 540

- KEPULAUAN RIAU 456

- KALIMANTAN UTARA 345

- SUMATERA BARAT 317

- SUMATERA SELATAN 221

- JAMBI 215

- SULAWESI UTARA 213

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Mulai Turun, Apakah Pertanda Aturan PPKM Bisa Dicabut?

- PAPUA BARAT 204

- BALI 199

- ACEH 196

- SULAWESI BARAT 162

- KALIMANTAN TENGAH 154

- PAPUA 147

- KALIMANTAN SELATAN 143

Baca juga: Perjalanan Domestik Tanpa Syarat PCR dan Antigen, Ini Tanda Covid-19 di Indonesia Sudah Jadi Endemi?

- BENGKULU 105

- MALUKU UTARA 92

- GORONTALO 55

- SULAWESI TENGGARA 49

- NUSA TENGGARA BARAT 45

- MALUKU 6

Baca juga: Angka BOR Covid-19 di 3 Provinsi Luar Jawa-Bali Masih Cenderung Tinggi

Wamenkes: Secara Nasional Angka Kasus Covid-19 Mulai Turun

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, situasi kasus Covid-19 secara nasional mulai menurun.

Selain itu, angka reproduction rate atau laju penularan virus juga menurun di lima pulau besar.

"Saat ini menunjukkan bahwa tren kasus secara nasional sudah mulai menurun, angka reproduction rate sudah menurun di setiap pulau besar di Indonesia," kata Dante dalam konferensi pers virtual, Senin (7/3/2022).

Meski demikian, ada 5 provinsi yang trennya masih sedikit meningkat yaitu Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Kalimantan Utara.

Hal ini berdampak pada jumlah perawatan nasional di rumah sakit.

Baca juga: Luhut: Jabodetabek dan Surabaya Raya Masuk PPKM Level 2, Sebut Kasus Harian Covid-19 Menurun

Dante menuturkan mengatakan 60 persen yang dirawat saat ini tidak bergejala atau gejala ringan.

"Jadi sebenarnya sebagian besar kasus yang dirawat adalah kasus-kasus yang tidak memerlukan perawatan secara klinis medis," kata dia.

Lebih jauh ia mengatakan, 50 persen kematian di beberapa rumah sakit disebabkan karena pasien Covid-19 memiliki komorbid berat seperti diabetes, hipertensi, dan gagal jantung.

Selain itu, 50 persen pasien yang meninggal dengan komobid tersebut berusia lanjut atau lansia dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

"Jadi tidak semuanya pasien meninggal karena Covid-19 tetapi ada juga yang meninggal dengan Covid-19," ungkap mantan dokter kepresidenan ini.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas