UPDATE Corona Indonesia 9 Maret 2022: Tambah 26.336 Positif, 31.705 Sembuh, 304 Meninggal
UPDATE Corona Indonesia 9 Maret 2022: Tambah 26.336 Positif, 31.705 Sembuh, 304 Meninggal
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Rabu (9/3/2022).
Menurut laporan Satgas Covid-19 yang diterima Tribunnews.com, jumlah kasus positif pasien terpapar virus corona yang tercatat pada Rabu bertambah sebanyak 26.336 kasus.
Pada hari sebelumnya, Selasa (8/3/2022), jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 30.148 kasus.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 5.826.589 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Kabar baiknya, ada sejumlah 31.705 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Baca juga: PCR-Antigen Dihapus Jadi Syarat Perjalanan, Begini Penampakan Tempat Tes Swab di Jalan TB Simatupang
Baca juga: Epidemiolog Prediksi Warga Bisa Mudik Lebaran Tahun Ini: Pemudik Sudah Divaksin, PPKM Tetap Ada
Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 5.258.235 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 5.226.530 jiwa.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia bertambah sebanyak 304 pasien.
Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 151.135 orang dari yang sebelumnya sebanyak 150.831 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca juga: Ingin Jadi Relawan Uji Klinis Tahap ke-2 Vaksin Merah Putih? Simak Apa Saja Persyaratannya
Baca juga: Sudah 2 Kali Vaksin, Pelaku Perjalanan Domestik Tak Perlu Tes Antigen dan PCR
Kasus Covid-19 Melandai, Vaksinasi Tetap Harus Digencarkan
Diwartakan Tribunnews.com, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan meminta masyarakat tetap waspada dengan penularan Covid-19.
Meskipun kasus positif Covid-19 melandai, menurutnya vaksinasi harus terus digencarkan dalam rangka terpenuhinya target 70 persen sampai 75 persen populasi secara nasional..
Diprediksi puncak kasus positif Covid-19 sudah terlewati.
Hal ini terlihat dari data pada 4 Maret 2022 yang menunjukkan positivity rate Covid-19 di Indonesia sudah turun menjadi 16,3 persen dari 18,2 persen pada akhir Februari.
Baca juga: Aturan Baru Pelaku Perjalanan Luar Negeri ke Indonesia, yang Vaksin Dua Dosis Karantina Hanya 3 Hari
Baca juga: Apakah Penumpang yang Baru Sekali Vaksin Tetap Wajib Tunjukkan PCR-Antigen? Simak dalam Aturan Ini
Pada saat yang sama, ada 15 provinsi yang mengalami penurunan kasus harian dan tercatat ada 8 provinsi menunjukkan melandai angka kasus.
"Ini data yang menggembirakan, tapi tidak boleh mengurangi kewaspadaan. Saat puncak positivity rate terlampaui, dan penurunan kasus harian terlihat, upaya pengendalian penyebaran Covid-19 justru harus dioptimalkan. Agar fenomena itu berlanjut ke titik yang paling dekat bagi Indonesia untuk aman dari pandemi,” kata Budi dalam keterangan yang diterima, Senin (7/3/2022).
Menurut Budi Gunawan, terlampauinya puncak positivity rate bukan berarti akhir pandemi.
Itu hanya titik jenuh yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengoptimalkan vaksinasi, deteksi dan mitigasi, serta disiplin protokol kesehatan.
Terus Turun, BOR di RS Rujukan Covid-19 DKI Tercatat 29 Persen, ICU 40 Persen
Keterisian tempat tidur bed occupancy rate (BOR) di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota terus mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang diungkap Pemprov DKI Jakarta, keterisian BOR hingga Senin (7/3/2022) pagi sudah berada diangka 29 persen.
"BOR itu dari 6.619 (tempat tidur yang tersedia) sudah turun jadi 1.114 (tempat tidur yang terpakai) turun 29 persen," kata Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (7/3/2022).
Tak hanya itu, penurunan juga terjadi untuk keterisian di intensive care unit (ICU).
Dari 996 tempat tidur yang tersebar di 140 rumah sakit rujukan Covid-19, baru terpakai 390 tempat tidur.
"ICU dari 996 terpakainya 390 jadi 40 persen. Jadi ada penurunan BOR. Omicron itu 4.830 ya," ungkapnya.
Baca juga: Epidemiolog Puji Pemerintah Soal Penanganan Covid-19 Varian Omicron
(Tribunnews.com/MilaniResti/Adi Suhendi)