Sebaran 16.110 Kasus Corona 11 Maret 2022: Tertinggi Jawa Barat, Banten Masuk Lima Besar
Inilah update informasi sebaran konfirmasi positif akibat virus corona di 34 provinsi di Indonesia, Jumat (11/3/2022).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Inilah update informasi sebaran konfirmasi positif akibat virus corona di 34 provinsi di Indonesia, Jumat (11/3/2022).
Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 16.110 kasus.
Sebelumnya, Kamis (10/3/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 21.311 kasus.
Bertambahnya 16.110 kasus hari ini menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 5.864.010 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data dari laman resmi kemkes.go.id pada Jumat pukul 17.06 WIB.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 11 Maret 2022: Tambah 16.110, Total 5.864.010 Kasus
Dari data Satgas Covid-19, wilayah Jawa Barat memiliki tingkat kasus konfirmasi positif tertinggi dengan mencatatkan 3.750 orang.
Jumlah penambahan harian di wilayah ini mengalami penurunan daripada hari sebelumnya, yakni 4.576 orang.
Provinsi selanjutnya penyumbang konfirmasi positif Covid-19 yakni Provinsi DKI Jakarta dengan 2.548 orang, jumlah ini turun dari sebelumnya sebanyak 3.546 orang.
Provinsi ketiga yakni Jawa Tengah yang mencatatkan 1.721 orang, sedangkan posisi keempat ada Jawa Timur dengan 1.721 orang.
Urutan kelima adalah Provinsi Banten dengan jumlah korban sebanyak 892 orang.
Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 11 Maret 2022: Tambah 16.110 Positif, 39.212 Sembuh, 290 Meninggal
Berikut rincian data sebaran jumlah konfirmasi positif Covid-19 dari Satgas Covid-19, Jumat (11/3/2022):
- JAWA BARAT 3.750
- DKI JAKARTA 2.548
- JAWA TENGAH 1.721
- JAWA TIMUR 1.721
- BANTEN 892
- DI YOGYAKARTA 849
- KALIMANTAN TIMUR 543
Baca juga: Sebaran Kasus Aktif Covid-19 11 Maret 2022: Jawa Barat Terbanyak Catat 102.319 Kasus Aktif
- KALIMANTAN BARAT 494
- SUMATERA UTARA 430
- RIAU 385
- NUSA TENGGARA TIMUR 354
- KALIMANTAN UTARA 303
- SULAWESI SELATAN 287
- SULAWESI TENGAH 275
Baca juga: 2 Tahun Pandemi Covid-19, WHO Belum Putuskan Jadi Praendemi atau Endemi
- LAMPUNG 265
- BANGKA BELITUNG 246
- SUMATERA BARAT 195
- KEPULAUAN RIAU 193
- BALI 126
- ACEH 121
- JAMBI 117
Baca juga: Epidemiolog: Status Endemi Tak Mengubah Fakta Covid-19 Masih Jadi Ancaman Kesehatan
- SUMATERA SELATAN 108
- KALIMANTAN SELATAN 86
- KALIMANTAN TENGAH 77
- PAPUA 65
- PAPUA BARAT 63
- BENGKULU 62
- SULAWESI UTARA 41
Baca juga: 3 Negara di Asia Tenggara akan Masuki Fase Endemi Covid-19, Bagaimana Indonesia?
- SULAWESI BARAT 36
- SULAWESI TENGGARA 24
- MALUKU UTARA 21
- GORONTALO 19
- NUSA TENGGARA BARAT 18
- MALUKU 2
Baca juga: Dua tahun COVID: Tiga Kesalahan dan Tiga Hal yang Harus Diwaspadai
Selama Gelombang Omicron, Kementerian Kesehatan Catat 256 Balita Meninggal karena Covid-19
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat, selama gelombang Omicron tercatat 3 persen atau 256 balita meninggal dunia karena Covid-19.
Koordinator Substansi Penyakit Infeksi Emerging Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes RI, Endang Budi Hastuti, menuturkan berdasarkan data 21 Januari-6 Februari 2022 terdapat total 8.230 kematian.
Dengan rincian, non-lansia 44 persen dan lansia sebanyak 56 persen.
"Kemudian dari usia, ada tiga persen atau 265 pasien berada di rentang umur 0-5 tahun," kata dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: 12,5 Juta Anak Usia 6 sampai 11 Tahun di Indonesia Sudah Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap
Adapun 6.764 atau pasien berusia diatas 45 tahun.
Data yang sama juga mengungkapkan, 51 persen pasien yang meninggal disertai dengan komorbid.
Sementara 49 persen pasien meninggal tanpa komorbid.
Penyakit penyerta yang paling banyak diderita pasien adalah Diabetes Melitus.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Luar Negeri Naik, Ketua Satgas IDI: Jangan Buru-buru Longgarkan Kebijakan
"(Sebanyak) 16 persen pasien memiliki komorbid lebih dari satu," imbuh Endang.
Dilaporkan juga 70 persen pasien yang meninggal dunia belum vaksin lengkap.
Sementara 30 persen lainnya sudah vaksin lengkap.
Dari 8.230 pasien meninggal dunia rata-rata terinfeksi 5,9 bulan dar vaksin ke-2.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)