Dharma Pongrekun: Buat Apa Ribut-ribut? Setelah Itu Berpelukan dan Tertawa di Belakang Layar
Dharma melihat kini rakyat sudah mulai cerdas, melihat sekaligus merespons dinamika yang muncul setiap kali kontestasi politik.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun, menyikapi dinamika politik yang sering kali terjadi dalam suatu kontestasi politik, khususnya pilkada.
Dia pun menyoroti sikap para elite politik, yang berpelukan dan tertawa bahkan memamerkan kemewahan.
Baca juga: Dharma Pongrekun: Kalau Tidak Ada Pram-Doel Kami Babak Belur Lawan RIDO, Bagai Firaun dengan Musa
Sementara, di tataran bawah, rakyat saling ribut dalam mendukung paslon di pilkada.
Hal itu disampaikannya usai mencoblos di TPS 31 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024).
"Buat apa ribut-ribut? Setelah ribut-ribut, mereka bersatu kembali. Rakyat ditinggalkan, rakyat saling musuhan bahkan di antara keluarga," kata dia.
"Terus mereka bergandeng tangan, berpeluk-pelukan, tertawa di belakang layar. Dan akhirnya mereka jalan-jalan bareng-bareng ke luar negeri. Menikmati kehidupan mewah. Sadarlah rakyat," imbuhnya.
Baca juga: Dharma Pongrekun: Kalau Tidak Ada Pram-Doel Kami Babak Belur Lawan RIDO, Bagai Firaun dengan Musa
Namun, Dharma melihat kini rakyat sudah mulai cerdas, melihat sekaligus merespons dinamika yang muncul setiap kali kontestasi politik.
Hal itu, lanjut Dharma, ditunjukkan dengan suasana damai yang menyelimuti proses penyelenggaraan Pilkada Jakarta 2024.
"Damai, karena gini, artinya menunjukkan indikator bahwa rakyat sudah mulai cerdas," tandasnya.