Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muncul Varian Deltacron Padahal Omicron Masih Melanda, Lebih Berbahaya? Simak Penjelasan Pakar IDI

varian Delta dapat membuat pasien menjadi berat dan meninggal dunia, sementara Omicron merupakan varian yang sangat mudah menular.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Muncul Varian Deltacron Padahal Omicron Masih Melanda, Lebih Berbahaya? Simak Penjelasan Pakar IDI
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Zubairi Djoerban 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Varian Deltacron muncul di tengah gelombang Omicron.

Kombinasi varian Delta dan Omicron ini dikhawatirkan bisa menembus kegawatan.

Pasalnya, varian Delta dapat membuat pasien menjadi berat dan meninggal dunia, sementara Omicron merupakan varian yang sangat mudah menular.




Meski demikian, belum ada bukti varian itu menyebabkan keparahan seperti yang diprediksi.

"Delta sangat berat, menaikkan pasien meninggal lebih banyak. Sementara Omicron sangat mudah menular. Rekombinan kombinasi keduanya dikhawatirkan sangat mudah menembus orang kemudian menaikkan kegawatan. Untungnya, tidak demikian yang terjadi. Tidak terlalu menyebar dan tidak amat mematikan," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban yang ditemui di kantor PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2022).

Sejauh ini Prof Zubairi menyebut, belum banyak pasien Covid-19 yang terpapar Deltacron.

"Jumlah orang yang terpapar dengan Deltacron tidak terlalu banyak. Belum masuk perhatian dan kekhawatiran kita," kata dia.

Baca juga: Ketua Satgas IDI: Meski Endemi Bukan Berarti Covid-19 Selesai

BERITA TERKAIT

**Kemunculan Deltacron**

Prof Zubairi menerangkan, kasus Deltacron muncul ketika dua varian tersebut masuk kedalam tubuh seseorang yang kemudian bermutasi.

"Deltacron muncul karena ada varian Delta dan varian Omicron. Dua-duanya kemudian masuk dalam tubuh seorang pasien, kemudian pada waktu mutasi, kemudian dalam sel ini muncul rekombinan. Jadi munculah Deltacron," ungkap Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas